Virus Corona

Ternyata Ini 5 Provinsi di Indonesia yang Masih 'Bebas' dari Kasus Virus Corona, Dua Ada di Sumatera

Ternyata Ini 5 Provinsi di Indonesia yang Masih 'Bebas' dari Kasus Virus Corona, Dua Ada di Sumatera

Editor: Andreas Eko Prasetyo
tribun timur
Peta Negara Kesatuan RI. 

Salah satunya, diputuskannya untuk meniadakan Ujian Nasional (UN) untuk SMK dan SMA yang seharusnya diadakan Maret 2020.

Selain itu, berikut beberapa kebijakan yang diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo yang mungkin menjadi kabar baik untuk masyarkat Indonesia.

1. Penambahan nominal bagi penerima kartu sembako

Presiden Jokowi bicara di forum KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Bogor, Kamis malam, 26 Maret 2020. (Tribunnews.com/Taufik Ismail)
Presiden Jokowi bicara di forum KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Bogor, Kamis malam, 26 Maret 2020. (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Dilansir dari tayangan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah akan menambah Rp 50 ribu untuk setiap penerima kartu sembako selama enam bulan.

"Kepada penerima kartu sembako, pemerintah memberikan tambahan sebesar Rp 50 ribu per keluarga penerima sehingga menjadi Rp 200 ribu per keluarga penerima yang akan diberikan selama enam bulan," jelas Jokowi.

2. Menunda pembayaran angsuran bagi pelaku UMKM selama 1 tahun

Tak hanya itu, Presiden juga memberikan kabar baik bagi masyarakat terutama bagi pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Kepada pelaku UMKM, OJK, Otoritas Jasa Keuangan akan memberikan releksasi kredit UMKM untuk nilai kredit di bawah Rp 10 miliar, baik untuk kredit yang diberikan perbankan maupun industri keuangan non bank."

"Asalkan digunakan untuk usaha, akan diberikan penurunan bunga dan penundaan cicilan sampe satu tahun," ujar Jokowi.

"Oleh karena itu, kepada tukang ojek, supir taksi yang sedang kredit kendaraan bermotor, dan kredit modil, nelayan yang sedang kredit perahu, tidak perlu khawatir, pembayaran bunga dan angsuran diberikan kelonggaran satu tahun," tambahnya.

Bahkan, Presiden langsung memberikan larangan bagi pemberi kredit untuk tidak menagih angsuran pada pelaku UMKM selama satu tahun, apa lagi jika menggunakan depkolektor.

"Pihak perbankan maupun industri keuangan non bank dilarang mengejar-ngejar angsuran apa lagi menggunakan jasa penagihan atau depkolektor, itu dilarang, saya minta pihak kepolisian mencatat hal ini," tegasnya.

 

3. Memberikan bantuan pada masyarakat penghasilan rendah yang sedang mengkredit rumah

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 20 Maret 2020 (youtube sekretariat presiden)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 20 Maret 2020 (youtube sekretariat presiden)

Presiden juga mengumumkan soal kebijakan pemerintah yang akan membantu masyarakat berpenghasilan rendah yang sedang mengkredit rumah.

"Kepada masyarakat penghasian randah sedang melakukan kredit rumah bersubsidi, pemeirntah juga memberikan dua stimulus, yaitu subsidi selisih bunga selama 10 tahun," jelas Jokowi.

"Jika bunga di atas 5 persen, maka selisih besaran bunganya akan dibayar pemerintah," tambahnya.

"Pemerintah juga akan memberikan subsidi bantuan uang muka bagi yang akan mengambil kredit rumah bersubsidi," tegasnya.

Tak Semua Orang Ternyata Bisa Tertular Virus Corona,Begini Cara Mengetahuinya

Baru-baru ini pada ilmuwan menyatakan bahwa tidak semua orang bisa tertular Covid-19.

 

Ilustrasi petugas medis lakukan tindakan untuk pasien terjangkit virus corona
Ilustrasi petugas medis lakukan tindakan untuk pasien terjangkit virus corona (EPA via AlJazeera)

Tak perlu khawatir, setiap orang bisa mengetahui apakah tubuhnya kebal dengan virus corona ini atau tidak.

Mengutip dari Daily Star pada Selasa (24/03), Para Ilmuwan mengembangkan sebuah alat tes untuk mendeteksi kekebalan terhadap virus corona.

Peneliti dari New York berencana meluncurkan detektor antibodi ini dalam beberapa hari ke depan.

Artinya, ini mengisyaratkan bahwa tidak semua orang bisa terinfeksi virus corona hal itu tergantung imunitas seseorang.

 Rasakan Efek Virus Corona, Maia Estianty Diisolasi di Rumah, Mendadak Ngaku Rindukan Sosok Mas

 Cegah Virus Corona, 8 Artis Ini Berjemur di Bawah Matahari, Posenya Ada yang Pamer Tato di Dada!

Siapapun yang diverifikasi memiliki kekebalan tertentu akan diizinkan keluar dan melakukan kontak sosial penuh, demikian laporan tersebut disampaikan.

Karena mereka dianggap tidak akan menularkan virus.

Antibodi dari memerangi virus corona disebut akan terbentuk setelah tujuh hari.

Tetapi ini masih terlalu dini untuk mengatakan berapa lama kekebalan ini akan bertahan, sementara wabah ini terus merajalela di mana-mana.

Pencipta alat uji ini Dr Florian Kramer mengatakan, bahwa tes ini mudah dan murah, untuk skala besar.

"Begitu itu terjadi, orang-orang ini mungkin lebih aman untuk melakukan kegiatan normal, tanpa takut dengan risiko terinfeksi atau menginfeksi orang," katanya.

"Ini menjadi hal penting, terutama bagi mereka pekerja umum seperti perawat, dokter, pemadam kebakaran, polisi dan lainnya," jelasnya.

zodiak olahraga sehat
Tubuh sehat (Freepik.com)

"Sangat senang mereka tidak akan membahayakan diri sendiri dan orang lain, dengan kembali bekerja tanpa takut menyebarkan penyakit," imbuhnya.

Mantan Komisaris FDA Scott Gottlieb menambahkan, "Jika sebagian besar, masyarakat memiliki perlindungan pihak berwenang lebih percaya diri dan sedikit mengandalkan tindakan invasif."

Tes anti virus corona ini akan memberikan hasilnya dalam 45 menit.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat telah menyetujui uji diagnostik cepat untuk digunakan di rumah sakit dan ruang gawat darurat di Amerika.

Dia mengatakan, "Orang mungkin bisa terinfeksi kembali setelah mereka meningkatkan respon imun yang baik dan meningkatkan antibodi."

Pemkot Jambi Perpanjang Jadwal Siswa Belajar di Rumah hingga 5 April 2020

Akibat Lockdown, Warga Miskin Malaysia Dikabarkan Mulai Kelaparan, Begini Fakta Sebenarnya

Ini dikembangkan oleh Cepheid, sebuah perusahaan diagnostik molekular yang berbasis di California.

Namun tidak dijelaskan, siapa orang 'kebal' yang dimaksud, apakah mereka yang belum pernah terinfeksi atau mereka yang baru saja pulih dari virus corona.

Sejauh ini penelitian terakhir tentang potensi tertular virus corona menyebutkan, golongan darah A lebih rentan sementara orang dengan golongan darah O lebih minim terinfeksi virus corona. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di GridFame.id yang berjudul Kabar Baik, Ternyata Tak Semua Orang Bisa Tertular Corona Karena Kebal! Begini Cara Tes Untuk Mengetahuinya

Virus Corona, Golongan darah A dan O
Virus Corona, Golongan darah A dan O (kolase carterbloodcare.org / free3d.com)

Penjelasan Medis, Mengapa Golongan Darah A Paling Berisiko Corona, Sebaliknya Golongan O Lebih Kebal

Sebuah studi di China mengatakan, orang dengan golongan darah O dinilai lebih kebal dari infeksi virus corona.

Sedangkan golongan darah A disebut-sebut lebih rentan dari virus Covid-19 ini.

Ilustrasi golongan darah A, B,O, dan AB
Ilustrasi golongan darah A, B,O, dan AB (Davidwolfe.com via Tribunnews)

Kekebalan imun dari seseorang dikaitkan dengan golongan darah.

Seperti diketahui golongan darah manusia terbagi menjadi 4 yaitu A, AB, B dan O.

Lantas bagaimana penelitian dari China yang dimaksudkan?

Berikut penjelasan medis mengapa golongan darah A termasuk yang paling rentan beresiko corona dan golongan darah O dinilai lebih kebal.

Dilansir dari South China Morning Post, peneliti medis di China telah mengambil pola golongan darah dari 2000 pasien yang terinfeksi virus di Kota Wuhan, China dan Shenzhen, kemudian mereka membandingkan dengan populasi setempat.

Dari pola golongan darah yang telah diteliti disebut sebagai penelitian awal.

Kemudian menurut studi yang telah dipublikasikan di Medrxiv.org membandingkan keempat golongan darah dari 2.173 kasus virus corona yang dikonfirmasi oleh Kota Wuhan dan Shenzhen dengan lebih dari 3694 penduduk dalam kondisi sehat di wilayah tersebut.

Sebanyak 31,16% penduduk Wuhan yang memiliki golongan darah A, 37,75% diantaranya pasien corona disurvei di Jinyintan Hospital, Wuhan, memiliki golongan darah yang sama.

Bahaya Penyebaran dan Penularan Virus Corona Juga Bisa Lewat Makanan? Ini Kata Peneliti Soal Itu

Kunjungan ke Lapas Muara Bungo Ditutup, Layanan Video Call Jadi Gantinya

Sampel kasus virus corona dari rumah sakit yang sama menunjukkan sebanyak 25,8% memiliki golongan darah O, angka ini dibandingkan dengan 33,84% populasi yang ada.

Dari 206 pasien yang meninggal akibat virus corona ini 85 korbannya adalah orang dengan golongan darah A.

Hanya 52 korban yang memiliki golongan darah O.

Dari hasil tersebut, peneliti mengungkap jika golongan darah A menunjukkan tingkat infeksi lebih tinggi dan membuat gejala berkembang menjadi lebih parah.

Sedangkan penelitian Science Alert yang dikutip dari Kompas.com menejelaskan mengenai tingkat kekebalan dari golongan darah O.

Golongan Darah
Golongan Darah (ndtvimg.com)

Golongan darah ini memiliki resiko yang lebih kecil dibanding golongan darah A.

Menurut data yang telah disampaikan, populasi normal di Kota Wuhan terdiri dari 31% golongan darah A, kemudian 24% yaitu golongan darah B, 9% golongan darah AB dan yang terakhir 34% golongan darah O.

Dari kedua penelitian telah menyebutkan kemiripan dari hasil golongan darah yang lebih rentan terkena virus corona yaitu golongan darah A dan yang lebih kebal ialah golongan darah O.

Perlu pengujian kembali

Namun demikian, penelitian tersebut masih dikategorikan sebuah penelitian yang masih perlu diuji kembali.

Bukan berarti semua orang yang bergolongan darah A akan mudah terkena virus ini.

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sebuah peringatan untuk selalu memperkuat perlindungan diri dan kemungkinan infeksi.

Ini juga dapat membantu petugas medis untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat dan perawatan yang lebih intensif untuk orang-orang dengan golongan darah A.

Sedangkan golongan darah O juga tidak mutlak kebal dengan virus corona.

Pemilik golongan darah ini juga harus menjaga kesehatan dan imun tubuh agar tak mudah terkena penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Ternyata 5 Provinsi Ini Masih 'Bebas' Kasus Virus Corona, dari 33 Provinsi di Indonesia!

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved