Virus Corona
Viral di Facebook Telur Rebus Jadi Anti Virus Corona, Heboh Diucapkan Bayi, Begini Fakta Sebenarnya
Viral di Facebook Telur Rebus Jadi Anti Virus Corona, Heboh Diucapkan Bayi, Begini Fakta Sebenarnya
Viral di Facebook Telur Rebus Jadi Anti Virus Corona, Heboh Diucapkan Bayi, Begini Fakta Sebenarnya
TRIBUNJAMBI.COM - Sedang ramai jadi perbincngan di Facebook, seperti narasi yang dituliskan pada captionnya, ramuan berasal dari seorang bayi yang baru saja lahir.
Melalui postingan di Facebook itu menjelaskan jika telur ayam rebus bisa menjadi anti virus corona.
Warga sempat dihebohkan dengan ramuan anti virus corona yang beredar luas di sosial media Facebook.
Postingan tersebut viral di Facebook, Rabu (25/3/2020).
Isi postingan menyebut bahwa ada bayi yang baru lahir langsung berbicara mengenai telur ayam kampung sebagai anti virus corona.
• Update Kasus Virus Corona di Provinsi Jambi, Jumlah ODP Meningkat Jadi 1.011 Orang
• Ilmuwan Peraih Nobel Ini Ungkap Prediksi Waktu Kapan Penyebaran Virus Corona Bakal Berakhir
• DPRD Bungo Siap Alokasikan BTT untuk Tangani Corona
Syaratnya, telur ayam kampung tersebut dimakan sebelum jam 12 malam.
Berikut adalah isi postingan lengkap yang tersebar di Facebook itu:
"Tuhan makasih engkau telah menunjukkan kepada kami dengan melalui anak yang baru keluar dari kandungan."
"Dan langsung berbicara tentang anti virus corona telur ayam kampung direbus lalu dimakan batas jam 12 malam."
"#Talaud Desa Pantuge mujisat dari Tuhan melalui anak itu."
"Yang percaya katakan amin."

Anehnya, tak sedikit warganet yang menuliskan "amin" di kolom komentar.
Padahal, isi postingan tersebut adalah hoaks ( hoax ) atau informasi bohong.
"Tidak benar, 100 persen itu hoaks, di Desa Pantuge tak ada kejadian yang seperti di rumor tersebut, yang saya ketahui berita tersebut ada juga menyampaikan bahwa dari Singkawang," ujar Kapolsek Kabaruan AKP Ferry Padama, dikutip TribunJabar.id ( TribunMadura.com network ) dari TribunManado.co.id, Kamis (26/3/2020).
Ferry mengingatkan agar masyarakat tak mudah percaya informasi hoaks.
Dia meminta masyarakat agar bijak bermedia sosial.
"Jangan mudah percaya dengan isu tidak jelas.
Bijaklah bermedsos.
Gunakan iman, hikmat dan akal sehat.
Ingatlah iblis pintar dan penuh daya tipu seperti singa yang mengaung-ngaung di sekeliling untuk menerkam mangsanya," katanya.
• Sama-sama Menyerang Paru-paru, Penderita Asma Lebih Rentan Terserang Covid-19? Simak Penjelasnnya
• Polsek Pasar Kantongi 2 Identitas Tersangka, Perampok di Klenteng Siu Shan Teng Terus Dikejar
• Update Kasus Virus Corona di Provinsi Jambi, Jumlah ODP Meningkat Jadi 1.011 Orang
Heboh Pesan Berantai ODP Corona Meninggal di Sukabumi, Satgas: Hoaks
Warga heboh kabar meninggalnya orang dalam pemantauan (ODP) virus corona di RSUD Palabuhanratu.
Kabar itu beredar melalui pesan berantai di grup WhatsApp.
Berikut isi pesan berantai yang sempat viral
Assalamualaikum.....sehubungan dengan kabr hari ini. Telah meninggal dunia ODP corona yg beralamat dicisolok, mohon bantu kami tim paramedis untuk menghimbau kpd teman, kerabat,tetangga dan sahabat, agar menuruti himbauan pemerintah untuk tidak bepergian,berkumpul apalgi ngerumpi bwa anak atau menerima saudara dan keluarga yg dari kota.
Please...maut memang takdir ALLAH SWT, tp...kita sebagai manusia harus berikhtiar..
Wasalam...semoga kita semua dilindungi dari marabahaya dan musibah..aamiin..

do'akan juga saya dan tim puskesmas cisolok agar selalu sehat...dan kuat...aamiin...
Koordinator Sekretariat pusat informasi dan koordinasi Covid-19 Kabupaten Sukabumi (Pusikom) atau Satgas Covid-19, Andi Rahman membantah kabar tersebut.
Ia mengatakan kabar tersebut merupakan hoaks.
Andi menyebutkan yang bersangkutan meninggal dunia bukan karena virus corona, melainkan karena ada riwayat penyakit lain.
"Meninggal karena penyakit lain, sebab di test covid negatif, ada hasil balitbangkes masuk ke kami," kata Andi saat dihubungi melalui pesan singkat. Rabu (25/3/2020).
Camat Cisolok, Kunia Lismana membenarkan ada warganya yang meninggal dunia di RSUD Palabuhanratu saat diisolasi.
"Status PDP-nya benar, tapi sudah ada hasil swab lab dari labkes, hasilnya negatif," ujar Kurnia yang juga ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Cisolok.
"Dari hasil pemeriksaan lab awal, yang bersangkutan ada penyakit lain yang mohon maaf tidak bisa saya sebutkan dan itu penyebab almarhum meninggal dunia. Kami Satgas Covid kecamatan tidak bisa menyampaikan, itu kewenangan Sekretariat Pusat Informasi Corona Kabupaten," terangnya.
• BREAKING NEWS Warga Sungai Paren Tungkal Tenggelam
• RSUD Raden Mattaher Jambi Buka Pelayanan Klinik Khusus Pemeriksaan Covid-19
• Via Vallen Depresi Usai Melakukan Perawatan Wajahnya, Sang Penyanyi Dangdut Ngaku Dibilang Gendut
Kurnia menjelaskan, korban meningg dunia pagi tadi setelah lima hari yang lalu menjalani pemeriksaan dan perawatan di rumah sakit.
Kurnia juga mengatakan, tim RSUD yang mengantarkan dan mengurus jenazah korban menggunakan alat pelindung diri (APD) karena merupakan standar yang harus dilakukan meskipun korban negatif corona.
"Meninggalnya tadi pagi dan sudah dikebumikan, kepada masyarakat kami sudah menginformasikan untuk tetap tenang dan tetap waspada, tadi juga sambil memberikan informasi kepada masyarakat sekitar keluarga almarhum," ujarnya
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Heboh Telur Rebus Jadi Anti Virus Corona, Viral di Facebook Diucapkan Bayi, Begini Sebenarnya
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: