Bukan Dihormati, Cerita Dokter dan Perawat Diusir dari Kos, Dianggap Tetangga Jadi Pembawa Virus

Mereka rela berjuang menyelamatkan jiwa seseorang yang tak dikenalnya, meski nyawa para petugas medis sendiri yang menjadi taruhannya.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
ist
Wisma Atlet setelah dimodifikasi menjadi Rumah Sakit Darurat untuk corona. 

"(Peristiwa) Itu terjadi di kos sekitar rumah sakit rujukan COVID-19, Rumah Sakit Persahabatan," ucapnya.

Melihat hal ini, beberapa warganet pun geram dan mengkhawatirkan kondisi psikis para dokter dan perawat di Indonesia.

"COVID19 BUKAN AIB!!! TAPI PENYAKIT. Tolong berhenti seperti ini, kalian sakit yg akan mengurus/mengobati nanti siapa kalau bukan mereka yg ada di garis terdepan saat ini," tulis lainnya.

Bagaimana tidak, kini para petugas medis dan keluarganya seakan dicap buruk layaknya pembawa virus bahkan pelaku tindak kriminalitas.

Penelitian yang dipublikasikan dalam New Directions for Youth Development, efek pengusiran dapat menyebabkan gangguan mental seperti kecemasan, ketakutan untuk dikucilkan, bahkan depresi berkepanjangan.

Kejadian ini sepertinya menjadi cambukan bagi para masyarakat untuk tetap waspada tapi harus selalu menomorsatukan rasa kemanusiaan. (*)

Ulama Berpengaruh Merangin Dukung Cek Endra Menakhodai Jambi

Tangis Pecah Saat Via Vallen Buka-bukaan Soal Perawatan Wajah Berujung Bengkak di Hadapan Melaney

Penambang Ketek di Kota Jambi Ikut Tergerus Wabah Corona, Berdoa Kondisi Cepat Membaik

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved