Pengakuan Tak Biasa Eks Pasien Penderita Virus Corona, Yuri: Ruang Isolasi Mirip Film Resident Evil
Sosok Yuri Wardhana, pasien terkonfirmasi virus corona nomor 12 yang telah dinyatakan sembuh, menceritakan pengalamannya saat diisolasi di rumah sakit
TRIBUNJAMBI.COM - Pengakuan Tak Biasa Mantan Pasien Penderita virus corona, Yuri: Ruangan Isolasi Mirip Kaya Film Resident Evil
Sosok Yuri Wardhana, pasien terkonfirmasi virus corona nomor 12 yang telah dinyatakan sembuh, menceritakan pengalamannya saat diisolasi di rumah sakit.
Ia menuturkan kondisi ruangan dan sistem pelaksanaan penanganan pasien terpapar virus corona di RS Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat.
Yuri yang saat itu berada di rumahnya, dihubungi melalui panggilan video oleh sepupunya, musisi Rama Nidji.
• Wapres Maruf Amin Minta MUI Keluarkan Fatwa Penanganan Jenazah COVID-19, Jasad Tak Usah Dimandikan
• Skenario Baik Para Ahli Virus di China, Bulan Juni Disebut Jadi Akhir Virus Corona, Tak Akan Tersisa
• VIDEO : Tak Ikut Ambil Langkah Lockdown Hadapi Corona Presiden Jokowi Ungkap Alasan Larang Karantina
• Untung Besar, Beli dari Andre Taulany Rp700 Juta, Raffi Ahmad Jual Mobilnya Rp1 Miliar ke Baim Wong
Ia menyatakan bahwa ia diisolasi sendirian di salah satu ruang khusus.
Dialog tersebut direkam dan diunggah ke akun YouTube Dapoer Gear pada Sabtu (21/3/2020).
Yuri mengatakan ruang yang ditempatinya mirip salah satu ruangan rumah sakit di dalam adegan sebuah film bergenre horor.
"Ruangannya itu mirip kaya film Resident Evil gitu deh," ujar Yuri yang disambut kekagetan dari sepupunya.
"Satu ruangan gitu, ada pintu, di tengah-tengah ada ruangan netral, ada pintu lagi, jadi pintunya ada dua gitu," sambungnya menjelaskan.
Ia kemudian mengungkapkan bahwa di ruangan tersebut tidak dilengkapi kaca atau jendela sehingga ia tidak dapat melihat matahari.
"Di situ tu ga ada matahari, saya ga bisa lihat matahari," kata Yuri.
"Ruangannya adem sih sebenernya, 24 jam pake AC," imbuhnya.
"Kan kalo Resident Evil ada zombie-zombienya, ini enggak," ujarnya sambil terbahak.
Yuri menjelaskan bahwa ruangan rumah sakit tersebut sangat bagus dan ia merasa seperti di ruang VVIP.
"Bagus kok bagus, bener-bener ruangannya bagus," kata dia.
"Saya sendiri, ada interkomnya, kaya ruangan VVIP" jelasnya.
Saat ditanya mengenai hiburan yang bisa didapatnya saat diisolasi, Yuri mengatakan tidak ada banyak pilihan yang bisa dilakukannya.
"TV enggak ada, hiburan saya saat itu cuma handphone, tapi handphone pun cuma beberapa provider yang bisa nyala di sana," ucap Yuri.
Kemudian Yuri mengatakan bahwa akhirnya setelah tinggal di ruang isolasi, ia bisa menemukan kegiatan yang dianggapnya bisa menghibur diri.
"Setelah dua hari akhirnya menemukan saya hiburan saya di sana,"kata Yuri.
"Hiburan saya di sana adalah mandi, karena ada air angetnya tu kenceng banget,"
"Dan satu-satunya hal yang bikin saya enggak stres adalah mandi air anget, satu hari saya bisa mandi sampai 3 kali," imbuhnya.
Penjelasan Yuri tersebut membuat Rama tertawa, ia kemudian menanyakan fasilitas apa saja yang ada di ruang isolasi tersebut.
"Tempat tidur, wastafel, sama monitor jantung, termometer digital gitu deh, yang selama 24 jam itu monitor bunyi," ucap Yuri mencoba menggambarkan kondisi ruangannya.
Ia menjelaskan ada interkom di ruangan tersebut untuk berkoordinasi dengan petugas kesehatan, sehingga dapat meminimalisisr kontak fisik.
"Ada interkom, soalnya kalau suster masuk itu kasian, dia harus pake baju APD lengkap," terang Yuri,
"Dan kalau masuk pun harus bersiap-siap hampir 10 menitlah, kasian sih sebenernya," ujarnya merasa prihatin.
Sebelumnya, Yuri menceritakan bahwa ia tertular Virus Corona saat mengikuti acara dansa di Jakarta.
Dalam acara tersebut hadir pula seorang WNA, yang diketahui setelahnya ternyata mengidap Covid-19.
"Saya penari, saya ketularan saat ada acara dansa di Jakarta," kata Yuri.
"Saat dansa, disitu ada WNA, masalah saya kontak atau enggak, saya enggak inget," sambungnya.
Yuri menjelaskan sepulangnya dari acara tersebut, ia masih merasa sehat.
Namun ia merasakan gejala flu setelah sampai di Bandung.
Ia demam selama 2 hari dan akhirnya sembuh total pada hari ke-5.
Setelah mendengar bahwa WNA yang saat itu hadir ternyata diidentifikasi positif Virus Corona, Yuri dan sejumlah temannya yang saat itu hadir berinisiatif memeriksakan diri.
Ia mendaftarkan diri dalam program pemerintah untuk melakukan tes pada orang-orang terkait yang berada dalam kelompok Cluster I Jakarta.
Setelah kembali ke Bandung, Selasa (3/3/2020), malamnya Yuri ditelepon oleh pihak Dinas Kesehatan Bandung dan dinyatakan harus diisolasi.
Kemudian ia diisolasi selama 17 hari dari Selasa (3/3/2020) hingga akhirnya dinyatakan sembuh dan diperbolehkan untuk pulang pada Jumat (20/3/2020).
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-13:45:
(TribunWow.com)