Virus Corona
Tangis Pilu Perawat di Italia, Berjuang Di Antara Rasa Takut Menyaksikan Pasien Covid-19 Berjatuhan
Di luar dugaan, ternyata Warga Italia menjadi korban terbanyak keganasan virus Corona (Covid-19).
Italia melaporkan hampir 800 kematian akibat virus corona pada hari Sabtu (21/03) dan 651 pada Minggu (22/03), yang membuat jumlah korban selama sebulan terakhir mencapai 5.476. Ini adalah kematian yang tertinggi di dunia/PAOLO MIRANDA.
Dia telah diuji virus corona, dia baru tahu bahwa dia tidak terinfeksi.
"Dia biasanya sangat tenang, tetapi dia takut, dan tidak bisa menahan rasa lega. Dia hanya manusia. "
Ini adalah masa yang sangat sulit bagi Paolo dan timnya. Tapi mereka bersatu dan saling membantu.
"Kadang-kadang, sebagian dari kami hancur: kami merasa putus asa, kami menangis karena merasa tidak berdaya ketika kondisi pasien kami tidak membaik."
Seorang perawat bersiap bertugas di satu-satunya rumah sakit di Cremona, Italia/PAOLO MIRANDA.
Ketika itu terjadi, para anggota tim segera mencoba membuat rekan mereka merasa lebih baik.
"Kami akan bercanda, membuat mereka tersenyum, dan bahkan tertawa - kalau tidak, kami akan kehilangan akal sehat."
Lebih dari 5.400 orang tewas di Italia akibat pandemi yang sedang terjadi.
Dengan lebih dari 35.000 kasus yang dikonfirmasi, para dokter dan perawat negara itu - terutama di kota-kota yang paling terpukul, yakni di utara - berjuang untuk menghadapinya.
Selama sembilan tahun menjadi perawat, Paolo telah terbiasa melihat banyak orang mati.
Tetapi apa yang mengejutkannya, selama pandemi ini, ia melihat begitu banyak orang mati sendirian.
Paolo mengabadikan momen ketika para rekan kerjanya bersiap menemui pasien-pasien Covid-19/PAOLO MIRANDA.
Biasanya, ketika pasien meninggal di unit perawatan intensif, mereka dikelilingi oleh keluarga.
"Ada martabat dalam kematian mereka. Dan kami ada untuk mendukung mereka, itu sudah menjadi bagian pekerjaan kami. "