Anies Baswedan Beri Sanksi Pidana Bagi Warga Nekat Keluyuran atau Berkumpul di Tengah Virus Corona
Selain membicarakan larangan pengumpulan massa, Anies, Nana, dan Eko juga menyusun skenario pengamanan Jakarta di tengah wabah Covid-19.
TRIBUNJAMBI.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Beri Sanksi Pidana Bagi Warga Nekat Keluyuran atau Berkumpul di Tengah virus corona.
Hingga saat ini masih banyak kerumunan masyarakat di tengah pencegahan penularan Covid-19.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana pun mengatakan orang-orang yang memaksa berkumpul di tengah virus corona bisa saja dikenai sanksi pidana.
Nana menyampaikan hal itu setelah bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (23/3/2020).
• Ketakutan Bupati Bogor Ade Yasin Tak Rela Stadion Pakansari Jadi Tes Massal Virus Corona:Enggak Mau!
• Kekhawatiran China Kepada Indonesia Soal Corona, Prabowo Subianto: Mereka Sudah Mengalami Dahsyatnya
• Heboh Pengakuan Pasien Diduga Positif Virus Corona: Ruang Isolasi Kotor dan Kamar Mandi Banyak Darah
• Mau Dicium Sarwendah, Tak Tahan Betrand Peto hingga Celananya Basah, Anak Ruben Onsu ke Kamar Mandi
"Kami mintai keterangan sesuai dengan kapasitasnya. Ya, bisa dalam bentuk nanti teguran, kalau memang arahnya ke pidana, ya kami angkat ke situ," ujar Nana di Balai Kota DKI Jakarta dalam rekaman yang dibagikan Pemprov DKI.
Sementara itu, Anies meminta semua warga untuk menghindari kegiatan pengumpulan massa selama masa pandemi Covid-19 belum mereda.
Kegiatan-kegiatan seperti itu harus dihentikan untuk sementara waktu.
Sebab, pengumpulan massa berpotensi menyebarkan virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) yang menyebabkan Covid-19.
"Penyelenggara (akan) ditegur dan kami akan menindak tegas. Jadi akan dibubarkan dan mereka-mereka yang memaksa, nanti akan ada dimintai keterangan, akan ada potensi sanksi, karena ini risikonya terlalu besar," kata Anies dalam kesempatan yang sama.

Selain membicarakan larangan pengumpulan massa, Anies, Nana, dan Eko juga menyusun skenario pengamanan Jakarta di tengah wabah Covid-19.
Mereka juga membahas mengenai Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, yang dijadikan Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19.
"Beliau tadi baru selesai untuk pemantauan Wisma Atlet. Jadi kami sekarang menyusun skenario untuk bagaimana mengelola mereka-mereka yang masuk dalam pasien dalam pengawasan untuk bisa dirawat dengan baik," ucap Anies.
Berdasarkan informasi di situs web corona.jakarta.go.id, Minggu (22/3/2020) pukul 18.00 WIB, jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta sebanyak 307 orang.
Dari jumlah total pasien itu, 21 orang dinyatakan sembuh, sedangkan 29 orang meninggal dunia.
Kemudian, 180 pasien dirawat di rumah sakit rujukan dan 77 orang melakukan isolasi mandiri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul:"Orang yang Memaksa Berkumpul Saat Wabah Covid-19 Bisa Dipidana."
(*)