Tetangga Dengar Suara Minta Ampun, Balita di Bukittinggi Tewas Dengan Tubuh Lebam-lebam

AFH sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nahas nyawa korban tak terselamatkan. Kondisinya sangat menyedihkan

Editor: Duanto AS
metro.co.uk
Ilustrasi balita 

Saat itu, AFH pun dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.

Kemudian ibu kandung korban meenemukan kejanggalan.

Ibu kandung korban merasa curiga lantaran melihat anaknya mengalami lebam di badannya.

Selanjutnya, ibu kandung korban melaporkan hal itu ke polisi.

Saat polisi datang ke rumah sakit, korban akhirnya mengembuskan napas terakhir.

"Pelaku kita amankan pada Kamis (19/3/2020) dengan barang bukti sebuah pipa paralon yang diduga dijadikan alat memukul korban," jelas Iman.

Motif tersangka

Korban AFH diduga mengalami penganiayaan sejak tiga bulan terakhir.

Tetangga bahkan pernah mendengar suara korban minta ampun.

Seperti diwartakan Kompas.com, penganiayaan dilakukan hanya karena masalah sepele seperti sering ngompol.

"Hanya masalah sepele, misalnya korban ngompol langsung diperlakukan tidak baik. Tetangga sampai mendengar korban minta ampun," kata Kapolres Bukittinggi AKBP Iman P Santoso, yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/3/2020).

Nekat Melamar Pacar di Pantai Saat Darurat Virus Corona, Begini Nasib Mengejutkan Pria Ini!

Iman menuturkan, orangtua korban telah berpisah.

Hak asuh AFH jatuh ke ibu kandung, namun H enggan menyerahkan korban pada ibu kandungnya.

H kemudian menitipkan korban pada ibunya (nenek korban-red) yang kemudian wafat sehingga AFH tinggal bersama H, RR dan adiknya sejak enam bulan lalu.

"Di saat tinggal bersama itulah, korban sering mendapatkan tindakan penganiayaan," ujar Iman.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved