Virus Corona
Doktor Vinci Ungkap Berjemur Lebih Efektif Cegah Virus Corona Dibanding Masker dan Hand Sanitizer
Mewabahnya virus corona, mendapat reaksi dari Dr Vinci Edy Wibowo SpP karena pemakaian masker dan hand sanitizer dinilai tidak efektif
TRIBUNJAMBI.COM - Mewabahnya virus corona di Indonesia, mendapat reaksi dari Dr Vinci Edy Wibowo SpP karena pemakaian masker dan hand sanitizer tidak efektif mencegah virus corona.
Satu di antaranya diunggah oleh Hotman Paris Hutapea lewat akun instagramnya @hotmanparisofficial; pada Jumat (20/3/2020).
Doktor spesialis paru itu mengimbau kepada masyarakat untuk dapat menyempatkan diri untuk berjemur.
Mengingat pemakaian masker dan cuci tangan tidak sepenuhnya bisa menjamin pencegahan virus corona.
Dalam video yang diunggahnya, Doktor Vinci menjelaskan tentang pentingnya berjemur dalam mencegah terjangkitnya virus corona.
Doktor Vinci menyebut manfaat berjemur sangat baik dalam menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari virus corona.
"Saya Doktor Vinci spesialis paru, mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu berjemur. Sekarang sudah wajib, kita wajib berjemur untuk melawan virus corona," jelas Doktor Vinci.
"Karena saat ini virus itu sudah menyebar ke mana-mana, terutama di kalangan tenaga kesehatan," tambahnya.
Sebab menurutnya, apabila kurang berjemur, Doktor Vinci menyebutkan daya tahan tubuh seseorang akan sangat lemah.
Terlebih jika seseorang kurang tidur.
"Apabila anda kurang berjemur, maka daya tahan tubuh anda akan sangat lemah sekali. Kenapa banyak tenaga kesehatan yang sakit?," tanya Doktor Vinci.
"Karena salah satunya kurang matahari dan yang kedua karena kurang tidur. Kalau sudah kurang matahari, juga jangan sampai kurang tidur," jelasnya.
Doktor Vinci pun menyebutkan pencegahan virus corona sangat sulit dilakukan.
Sebab, lewat cuci tangan ataupun mengenakan masker katanya tidak menjamin seseorang dapat terhindar virus corona.
"Ternyata virus itu sangat sulit sekali dicegah, dengan cuci tangan dan masker juga masih ada kesempatan mereka masuk ke tubuh kita," jelas Doktor Vinci.
"Sayang sekali kalau kita tidak berjemur. Ini merupakan salah satu pemberian Tuhan yang paling efektif untuk mengurangi dampak dari corona ini," ungkapnya sembari membentangkan tangan menunuk sinar matahari.
Dirinya pun membocorkan mengapa sebagian besar pasiennya dapat terkena virus dan sulit pulih dari virus corona.
Alasannya, karena mereka tidak berjemur di bawah sinar matahari.
"Karena, sebagian banyak pasien saya banyak yang tidak mendapat matahari," ungkap Doktor Vinci.
"Jangan sampai anda menjadi korban corona berikutnya," jelasnya di akhir tayangan.
Manfaat Berjemur
Dalam video tersebut, dijelaskan berjemur dapat dilakukan di bawah matahari terik, atau bahkan ketika langit tengah mendung pun tetap bisa berjemur.
Berjemur dianjurkan dengan durasi minimal 30 menit dan maksimal 60 menit mulai dari pukul 08.00-11.00 WIB atau pukul 14.00-16.00 WIB.
Berjemur harus mengenai kulit langsung atau sebanyak mungkin terkena kulit.
Minimal lengan bawah bagi yang berhijab.
Berjemur, katanya, merupakan salah satu pemberian Tuhan yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah virus corona.
Orang yang jarang terkena matahari dijelaskan lebih mudah sakit, mulai dari batuk, pilek apalagi virus corona.
Selain berjemur, dijelaskannya juga dianjurkan agar masyarakat mendapatkan tidur yang cukup.
Durasi tidur yang baik berkisar antara 6-8 jam sehari.
Sebab diketahui, pencegahan virus corona lewat pemakaian masker dan handsanitizer tidak 100 persen efektif.

Jumlah Pasien Tewas Virus Corona Bertambah, DKI Jakarta Terbanyak
Jika hari Kamis (19/3/2020) pasien virus corona meninggal dunia tercatat 25 orang, hari ini, Jumat (20/3/2020) pagi bertambah sedikitnya 4 orang, sehingga total pasien virus corona meninggal dunia menjadi 29 orang.
Dengan demikian, dalam waktu sehari, persentase kematian pasien Corona naik 16 persen (dari 25 menjadi 29 orang).
Kenaikan jumlah pasien meninggal dunia itu diperoleh Wartakotalive.com dari data website resmi penangan Virus Corona atau Covid-19 yang dimiliki pemerintah daerah, seperti Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Jateng, Pemprov Jabar, dan Pemprov DI Yogyakarta.
Dari empat pasien positif Virus Corona baru yang meninggal dunia itu berasal dari 2 provinsi, yaitu Provinsi DKI Jakarta 2 orang pasien dan Provinsi Jawa Barat 2 orang pasien.
Dengan demikian, total pasien virus corona meninggal dunia di Jakarta sampai Jumat sekitar pukul 07:00 WIB adalah 19 orang atau naik 2 orang dari hari Kamis (19/3).
Total pasien virus corona meninggal dunia di Jawa Barat sampai Jumat sekitar pukul 07:00 WIB adalah 3 orang atau naik 2 orang dari hari Kamis (19/3).
Sementara itu, jumlah pasien Virus Corona hingga hari ini adalah 309 orang atau masih seperti data hari Kamis kemarin.
Itu artinya, belum ada pasien baru yang dilaporkan tetapi ada kematian baru dari mereka yang positif Covid-19.
Berdasarkan data yang diperoleh Wartakotalive.com hingga pukul 07:00 WIB pagi ini, ada 16 provinsi di Indonesia yang terpapar Virus Corona.
Indonesia memiliki 34 provinsi. Dengan demikian, 47 persen provinsi di Indonesia sudah terpapar Virus Corona atau Covid-19.
Sebaran pasien Virus Corona dan pasien meninggal dunia adalah sebagai berikut:
1. Jakarta 210 kasus, 13 sembuh, 19 meninggal dunia (naik 2 orang dari hari sebelumnya).
2. Jabar 26 kasus, 3 sembuh, 3 meninggal dunia (naik 2 orang dari hari sebelumnya).
3. Banten 27 kasus, 1 sembuh, 1 meninggal dunia.
4. Jateng 12 kasus, 3 meninggal dunia.
5. Jatim 9 kasus, 1 meninggal dunia.
6. Yogyakarta 5 kasus.
7. Bali 1 kasus, 1 meninggal dunia.
8. Kalbar 2 kasus.
9. Kaltim 3 kasus.
10. Kep riau 3 kasus.
11. Lampung 1 kasus.
12. Riau 2 kasus.
13. Sulut 1 kasus.
14. Sumut 2 kasus, 1 meninggal dunia.
15. Sulta 3 kasus.
16. Sulsel 2 kasus.
Data lengkap bisa dilihat dalam tabel di bawah ini.

Berdasarkan data di atas, maka Provinsi DKI Jakarta adalah provinsi terparah dalam kasus Virus Corona.
Jumlah orang terinfeksi Virus Corona dan pasien meninggal dunia di Jakarta adalah yang terbanyak.
Persentase kematian Virus Corona di Indonesia sampai har ini, Jumat (20/3/2020) pukul 07:00 WIB adalah 9,39 persen.
Persentase kematian Virus Corona adalah jumlah pasien virus corona meninggal dunia dibagi dengan jumlah pasien virus corona baik yang sudah sembuh maupun dalam perawatan.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Dokter Vinci Ungkap Alasan Virus Corona Terus Menyebar, Pakai Masker dan Hand Sanitizer Tak Efektif, https://wartakota.tribunnews.com/2020/03/20/dokter-vinci-ungkap-alasan-virus-corona-terus-menyebar-pakai-masker-dan-handsanitizer-tidak-efektif?page=all.