kisah militer
OPERASI 3 Menit yang Mencekam, Kopassus Datang 5 Pembajak di Pesawat Garuda Dilumpuhkan
TRIBUNJAMBI.COM - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pernah membuat mata dunia tercengang
Operasi tersebut di bawah komando Kepala Pusat Intelijen Strategis, Letjen Benny Moerdani.
Adapun Letkol Infanteri Sintong Panjaitan ditunjuk menjadi pemimpin operasi di lapangan.
Pada Selasa (31/3/1981) sekitar pukul 02.30 WIB, pasukan Kopassus mulai bergerak setelah mendapat persetujuan dari pemerintah Thailand.
Saat penyerbuan, pasukan terbagi dalam lima tim.
Tiga tim bertugas menyerbu ke dalam pesawat, dua lainnya bersiaga di luar. Tim pertama dipimpin Kapten Untung Suroso yang akan masuk dari pintu darurat depan.
Tim kedua dipimpin Letnan Dua Rusman AT yang bertugas menyerbu dari pintu darurat atas sayap kiri pesawat.
• Dampak Virus Corona (Covid-19): IIMS 9 – 19 April 2020 Ditunda
Adapun pemimpin tim ketiga adalah calon perwira Ahmad Kirang yang masuk melalui pintu ekor pesawat.
Sekitar pukul 02.00, tim bergerak mendekati pesawat dengan menaiki mobil VW Komi.
Para pasukan Kopassus, termasuk Benny Moerdani berdesak-desakan dalam mobil itu.
lam buku Benny: Tragedi Seorang Loyalis.
Berjarak sekitar 500 meter dari ekor pesawat, para pasukan pun mulai berjalan kaki.
Saat itulah Benny Moerdani menyusup ke barisan tim Ahmad Kirang.
Penampilannya berbeda dari yang lain. Benny Moerdanimemakai jaket hitam dan menenteng pistol mitraliur.
Letkol Infanteri Sintong Panjaitan yang menjadi pemimpin operasi lapangan menjelaskan bahwa kehadiran Benny itu di luar skenario.
"Ini di luar skenario," ujarnya dalam buku 'Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando.'
• Apa Itu Social Distancing? Langkah yang Dipilih Jokowi Hadapi Corona, Ahli Sebut Cegah Penyebaran
Namun pada akhirnya Sintong membiarkan Benny Moerdaniuntuk tetap dalam pasukan.
Setelah pesawat berhasil dikuasai pasukan Kopassus,Benny Moerdani lagi-lagi melakukan aksi tak terduga.
Benny Moerdani tiba-tiba masuk ke pesawat sambil menenteng pistol bersama Kolonel Teddy.
Benny Moerdani kemudian menuju kokpit dan menyuruh Teddy untuk memeriksa panel elektronik Woyla.
Setelah dinyatakan aman dari ancaman bom yang diaktifkan melalui sirkuit pesawat, Benny Moerdani lantas mengambil mikrofon.
"This is two zero six. Could I speak to Yoga, please?" kataBenny Moerdani.
Yoga Soegomo yang berada di ruang crisis center di menara bandara pun merespons.
"Operasi berhasil, sudah selesai semua," ujar Benny Moerdanimelapor.
Operasi pembebasan itupun berjalan sukses.
• Neraca Dagang Februari 2020 Bisa Goyang, Penurunan Harga Minyak Bisa Membantu
Kopassus hanya butuh waktu tiga menit untuk menumpas para pembajak dan membebaskan para sandera. (Putra Dewangga Candra Seta)