Ternyata Ada Pengkhianat NKRI, Oknum TNI AD Jual Senjata, Amunisi ke KKB Papua, Penjara Seumur Hidup
Oknum TNI AD itu menjual senjata dan amunisi ke salah seorang yang jadi penyalur senjata KKB Papua.
Ternyata Ada Pengkhianat NKRI, Oknum TNI AD Jual Senjata dan Amunisi ke KKB Papua, Penjara Seumur Hidup
TRIBUNJAMBI.COM - Oknum TNI AD menghianati Negara Republik Indonesia (NKRI) dengan menjual senjata dan amunisi ke KKB Papua.
Oknum TNI AD itu menjual senjata dan amunisi ke salah seorang yang jadi penyalur senjata KKB Papua.
Terungkap keduanya pernah sama-sama jadi pasukan pengawas daerah.
Oknum TNI AD itu bernama Pratu DAT atau Demisla Arista Tefbana bersama dua rekannya, Pratu O dan Pratu M.
• Siapa Sosok Cantik yang Kedapatan Lagi Nongkrong Sama Chef Juna? Netizen: Sama-sama Hobi Masak
• Segini Perbandingan Gaji Dipo Latief & Nikita Mirzani Sahabat Billy Syahputra: Perempuan Harus Matre
Ketiganya kini ditangkap karena terbukti menjual senjata dan amunisi ke KKB Papua.
Sementara Demisla Arista Tefbana menggunakan uang penjualannya itu untuk hal sepele, yaitu foya-foya.
Pengadilan Militer III-19 Mahmil Jayapura menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Pratu Demisla Arista Tefbana.
1. Tersangka Berusaha Menghilangkan Jejak
Pratu DAT sebelumnya ditangkap di Sorong, Papua Barat, pada 4 Agustus 2019 setelah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) selama 2 minggu.
Kronologi penangkapan tersangka DAT dimulai sejak pukul 02.15 WIT.
Saat itu, tim Gabungan melaksanakan pengendapan dan pengintaian terhadap DAT di sebuah rumah Jalan Jenderal A Yani KM 8 Melati Raya Kompleks, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong.
Setelah menerima informasi dari sumber tertutup, pukul 08.02 WIT, DAT ditangkap ketika sedang mengikuti acara kedukaan.
Dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan di Makodim 1802/Sorong, diperoleh keterangan bahwa DAT pada 24 Juli 2019 menggunakan kapal perintis dari Kabupaten Mimika menuju Kabupaten Dobo dan selanjutnya menginap selama 2 hari di Kompleks Kerangpante.
Kemudian, pada 29 Juli 2019, Pratu DAT menggunakan KM Tidar dari Dobo menuju ke Kota Sorong dan tiba pada 1 Agustus 2019.