Berita Tanjab Barat
Pasca Penganiayaan, Kepsek SMAN 10 Tanjabbar Belum Ngantor
"Tanya dengan Pak Ony, pak. Sebab saya dari kejadian sampai saat ini belum ke sekolah. Tapi saya minta kepada guru-guru agar anaknya tetap sekolah...
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Pasca Penganiayaan, Kepsek SMAN 10 Tanjabbar Belum Ngantor
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Pasca penganiayaan yang dialami oleh Lasemen, Kepala Sekolah SMAN 10 Tanjabbar pada Rabu (4/3/2020) lalu, korban belum terlihat di sekolah sampai hari ini (12/3/2020).
Ini ia sampaikan saat dikonfirmasi oleh Tribunjambi.com, via telepon.
Mengenai anak pelaku apakah masih aktif bersekolah atau tidak, Lasemen mengarahkan hal itu pada bidang kesiswaan SMAN 10 Tanjabbar.
"Tanya dengan Pak Ony, pak. Sebab saya dari kejadian sampai saat ini belum ke sekolah. Tapi saya minta kepada guru-guru agar anaknya tetap sekolah seperti biasa. Tapi saat ini masuk apa tidak tanya Pak Ony wakil kurikulum di SMA tersebut," jelas Lasemen.
• Aktivitas PETI Masih Marak di Sarolangun, Kecamatan Limun Paling Parah
• Keajaiban Minum Air Rendaman Bawang Putih Dirasakan Pria Ini Terhindar dari Hipertensi hingga Ginjal
Lebih lanjut, mengenai posisinya apakah masih menjabat sebagai kepala sekolah atau tidak, dari Lasemen sendiri menyatakan bahwa dirinya tidak tahu.
Menurutnya sampai dengan saat ini, Ia masih menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jambi.
"Saya sampai saat ini juga tidak tahu (masih kepsek atau tidak). Saya nunggu keputusan dinas," katanya.
Sementara itu, saat ditanya lebih lanjut soal apakah dirinya masih ingin menjadi kepsek SMAN 10 Tanjabbar, dirinya engan berkomentar mengenai hal itu.
(Tribunjambi.com/Samsul Bahri)