VIRAL Novel Terbitan Tahun 1981 Sudah Prediksi Wabah Virus Corona, Begini Fakta-fakta Sebenarnya
The Eyes of Darkness, sebuah novel thriller karya penulis Amerika, Dean Koontz yang dirilis sekitar tahun 1981.
Teori konspirasi itu menyebutkan bahwa virus corona yang terlibat dalam wabah saat ini tampaknya buatan manusia dan kemungkinan melarikan diri dari laboratorium virologi Wuhan.
Meskipun begitu, teori tersebut telah ditolak secara luas. Faktanya, lab itu adalah yang pertama menemukan virus corona.

Sementara itu, Koontz menuliskan jika virus dianggap sebagai senjata sempurna untuk disebarkan.
Sebab, virus hanya mempengaruhi manusia ki serta tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia selama lebih dari satu menit.
Diketahui, virus akan mati di negara dengan derajat panas yang cukup tinggi dan akan lebih mudah mengontaminasi di negara dingin.
Koontz sendiri sudah berlalulalang di dunia penulis sejak buku pertamanya yang berjudul Star Quest diterbitkan pada tahun 1968.
Ide-idenya menghasilkan karya fiksi suspens yang fenomenal kurang lebih 80 novel dan 74 karya fiksi pendek.
Sementara, Albert Wan yang mengelola tiki Bleak House Book di San Po Kong, mengatakan bahwa Wuhan secara historis telah menjadi lokasi berbagai fasilitas penelitian ilmiah.
Salah satu fasilitas ilmiah itu juga berhubungan dengan mikrobiologi dan virologi.
"Koontz sosok penulis cerdas, ia mengetahui semua ini dan menggunakan informasi faktual untuk menyusun cerita yang meyakinkan," kata Wan.
Penulis Inggris, Paul French berspesialisasi dalam buku-buku tentang Tiongkok dan mengatakan banyak unsur di sekitar virus di Tiongkok.
Itu berkaitan dengan perang dunia kedua yang mungkin menjadi faktor dalam pemikiran Koontz.
“Orang Jepang pasti melakukan penelitian senjata kimia di Tiongkok yang sebagian besar kami asosiasikan dengan Unit 731 di Harbin dan Cina utara. Tetapi mereka juga menyimpan senjata kimia di Wuhan yang diakui Jepang, ”kata French.
• Live Streaming Vidio.com Liverpool vs Atletico Madrid Liga Champions, Kamis 12/3 Jam 03.00 WIB
Pendapat lain datang dari Pete Spurrier yang mengelola penerbit Blacksmith Books di Hong Kong.
Ia menjelaskan jika seorang penulis fiksi itu bisa memetakan tentang satu wabah virus merupakan hal biasa.