Human Interest Story
Film 'Mengejar Mimpi' dari Polres Sarolangun Dirilis, Garapan Bripka Ruslan Bikin Penonton Kagum
Suatu hari, saat mengantarkan bahan cucian atau laundry, Wahyu bertemu dengan Babinkamtibmas. Semua itu akhirnya berubah ....
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Duanto AS
Kemudian, Saipul Rahim bagian perlengkapan dan Via Malyana bagian wardrobe.
• Seorang Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Meninggal Dunia, Alami Komplikasi Saat ke RS
• Info Virus Corona Jakarta, Jaksel Jadi Wilayah Terbanyak dalam Pengawasan & Pemantauan Pemerintah
Kata Ruslan, film 'Mengejar Mimpi' dibuat atas dasar memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa seleksi polisi tidak dipungut biaya atau gratis.
Selama ini masyarakat beranggapan masuk sekolah polisi itu mahal.
Film berdurasi sekira 70 menit itu menceritakan tentang seorang anak petani dengan keterbatasan ekonomi.
Sang anak mempunyai keinginan menjadi seorang anggota Polisi.
Dengan tekad, usaha, doa serta restu orang tua, keinginannya tercapai.
"Untuk membuat film ini menarik, di sela-sela film ini juga ada kisah asmara serta kenakalan remaja," katanya.
Dalam film itu, ada juga peran tokoh pejabat utama dan anggota polres, Kapolres Sarolangun, serta siswa siswi SMKN 4 Sarolangun.
Penggarapan film itu membutuhkan waktu satu bulan.
• Live Streaming All England 2020 Sore Ini di TV Online Usee TV, Jojo Main Pertama, Marcus/Kevin
• Bos PT Djarum Marah-marah ke Liem Swie King setelah Final All England 1976? Misteri hingga Kini
"Proses pembuatan film ini memakan waktu kurang lebih satu bulan," katanya.
Dengan adanya film tersebut, ia berharap semoga bisa mengubah mindset masyarakat tentang sistem seleksi Polri.
"Harapan kami setelah ditayangkan film ini menambah animo masyarakat terutama kaum millenial untuk mendaftar menjadi anggota polisi," katanya.
"Memberikan pengetahuan bahwa masuk polisi itu gratis, tidak dipungut biaya. Dan terakhir harapan kami bahwa kiranya pimpinan tertinggi Polri dapat melihat bakat-bakat anggota Polri di kewilayahan untuk dapat dikembangkan," jelasnya. (Wahyu Herlianto)