Human Interest Story

Film 'Mengejar Mimpi' dari Polres Sarolangun Dirilis, Garapan Bripka Ruslan Bikin Penonton Kagum

Suatu hari, saat mengantarkan bahan cucian atau laundry, Wahyu bertemu dengan Babinkamtibmas. Semua itu akhirnya berubah ....

Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Duanto AS
Tribunjambi/Wahyu Herliyanto
Film 'Mengejar Mimpi' dari Polres Sarolangun Dirilis, Garapan Bripka Ruslan Bikin Penonton Kagum 

PARA siswa SMKN 4 Sarolangun kasak-kusuk di bangku. Mereka terlihat tak sabar menunggu sesuatu, Rabu (11/3/2020).

Rupanya, sebuah film berjudul 'Mengejar Mimpi' dirilis Polres Sarolangun di sekolah itu.

Ini merupakan karya perdana yang menarik minat para siswa, karena ceritanya tentang cita-cita seorang remaja.

Film itu bergenre inspirasi karya anggota Polri.

Polres Sarolangun nobar film Mengejar Mimpi
Polres Sarolangun nobar film Mengejar Mimpi (Tribunjambi/Wahyu Herliyanto)

Bertempat SMKN 4 Sarolangun, launching film perdana yang diproduksi Humas Bagian SDM Polres Sarolangun melibatkan pemeran yang sebagian besar anggota polisi di Polres Sarolangun.

Film ini digarap khusus menjelang menerimaan anggota Polri dari bintara dan tamtama yang sudah dibuka.

Fakta Ukuran Tubuh Sarwendah Sebenarnya yang Bikin Kaget, Pantas Suka Pakai Daster di Rumah

Rahasia Kesederhanaan Sarwendah, Terlihat dari Rumah Orang Tua yang Berasal dari Jambi, Lihat

Update Kasus Bully Siswi SMK, 5 Orang Pelajar Jadi Tersangka Namun Tak Ditahan, Ini Alasannya!

Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto, menuturkan secara garis besar film ini menceritakan sebuah keluarga miskin di kampung memiliki anak kelas 3 SMA.

Anak yang bernama Wahyu itu bingung mau melanjutkan studinya setelah lulus.

Suatu hari, saat mengantarkan bahan cucian atau laundry, dia bertemu dengan Babinkamtibmas.

Di situ anak itu diberi arahan dan informasi tentang persyaratan masuk anggota Polri.

"Ia berupaya keras dengan berlatih belajar dan sebagainya. Hingga akhirnya, ia menjadi seorang polisi," kata Kapolres.

"Maknanya bahwa dengan keterbatasan dan kekurangan bukan menjadi halangaan menjadi anggota Polri," tambahnya.

Polres Sarolangun rilis film
Polres Sarolangun rilis film (Tribunjambi/Wahyu Herliyanto)

Film yang disutradarai Bripka Ruslan Abdul Gani itu berhasil membuat para penonton kagum, tertawa dan bercampur haru.

Dia menjelaskan film itu idenya berawal cerita Bripka Ruslan Abdul Gani, kemudian yang diterjemahkan ke dalam skenario cerita.

Film "Mengejar Mimpi" ini digarap beberapa orang tim kreatif, yaitu Briptu Iksan sebagai editor dan Irawan selaku cameramen.

Kemudian, Saipul Rahim bagian perlengkapan dan Via Malyana bagian wardrobe.

Seorang Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Meninggal Dunia, Alami Komplikasi Saat ke RS

Info Virus Corona Jakarta, Jaksel Jadi Wilayah Terbanyak dalam Pengawasan & Pemantauan Pemerintah

Kata Ruslan, film 'Mengejar Mimpi' dibuat atas dasar memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa seleksi polisi tidak dipungut biaya atau gratis.

Selama ini masyarakat beranggapan masuk sekolah polisi itu mahal.

Film berdurasi sekira 70 menit itu menceritakan tentang seorang anak petani dengan keterbatasan ekonomi.

Sang anak mempunyai keinginan menjadi seorang anggota Polisi.

Dengan tekad, usaha, doa serta restu orang tua, keinginannya tercapai.

"Untuk membuat film ini menarik, di sela-sela film ini juga ada kisah asmara serta kenakalan remaja," katanya.

Dalam film itu, ada juga peran tokoh pejabat utama dan anggota polres, Kapolres Sarolangun, serta siswa siswi SMKN 4 Sarolangun.

Penggarapan film itu membutuhkan waktu satu bulan.

Live Streaming All England 2020 Sore Ini di TV Online Usee TV, Jojo Main Pertama, Marcus/Kevin

Bos PT Djarum Marah-marah ke Liem Swie King setelah Final All England 1976? Misteri hingga Kini

"Proses pembuatan film ini memakan waktu kurang lebih satu bulan," katanya.

Dengan adanya film tersebut, ia berharap semoga bisa mengubah mindset masyarakat tentang sistem seleksi Polri.

"Harapan kami setelah ditayangkan film ini menambah animo masyarakat terutama kaum millenial untuk mendaftar menjadi anggota polisi," katanya.

"Memberikan pengetahuan bahwa masuk polisi itu gratis, tidak dipungut biaya. Dan terakhir harapan kami bahwa kiranya pimpinan tertinggi Polri dapat melihat bakat-bakat anggota Polri di kewilayahan untuk dapat dikembangkan," jelasnya. (Wahyu Herlianto)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved