Dokter FX Soedanto Dokter Seribu Rupiah dari Papua 40 Tahun Mengabdi Ucapan Terima Kasihpun Diterima
Dokter tersebut lekat dengan sebutan "dokter seribu" lantaran tiap kali merawat pasiennya hanya dikenakan biaya seribu rupiah.
"Mereka datang ke sini karena mereka memiliki uang yang terbatas jadi kami memberi mereka obat-obatan dengan harga yang cocok untuk mereka."
Rekor terbesarnya saat ia bisa tangani hampir 200 orang
Dalam satu hari, jumlah pasien tertinggi yang ia tangani bisa mencapai 200 orang.
Dia membuka praktek jam 8:00 - 14:00 setiap hari, bahkan sebelum jam 8.00 pagi, sudah terdapat kerumunan antrian pasien di serambi Farmasi Rahmat, klinik Soedanto.
Kesan pertama dari dokter ini adalah bahwa ia sederhana, kendaraannya pun hanya sebuah mobil tua.
Namun hampir semua warga di Jayapura, ibukota Papua telah mendengar tentang dia.
Bahkan setelah bertahun-tahun, Soedanto tidak memiliki niat meninggalkan Papua untuk kembali ke kampung halamannya.
"Di mana-mana sama saja. Kami dapat menawarkan layanan kami tidak hanya di kampung halaman kami, tetapi juga di tempat-tempat lain di mana kita paling dibutuhkan," katanya.

Kehidupan pribadi Soedanto
Di Jayapura, Soedanto bertemu Elisabeth dan menikahinya pada tahun 1997. Mereka memiliki lima anak.
Ketika ditanya mengapa dia tidak menambah fee nya menjadi Rp 5.000, ia hanya berkata bahwa tidak semua orang memiliki Rp 5.000.
"Banyak orang memiliki masalah dalam mendapatkan uang sebanyak itu. Saya tidak ingin melihat siapa pun tidak bisa berobat ke dokter, hanya karena mereka tidak memiliki uang Rp 5000."
"Saya hanya ingin membantu orang-orang yang kurang beruntung, saya tidak punya niat lain."

Dengan penghasilan sedikit, meninggalkan pertanyaan besar bagaimana ia mampu menghidupi keluarganya?
Soedanto mendapatkan penghasilan tambahan sedikit dari mengajar di Universitas Cendrawasih, serta Rp 2 juta dari pensiunnya.