Berita Bulutangkis

Misteri Laga Rudy Hartono Vs Liem Swie King di Final All England 1976, Bungkam dan Jadi Kontroversi

Misteri Laga Rudy Hartono vs Liem Swie King di Final All England 1976, Bungkam dan Jadi Kontroversi

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/Badmintontalk
Liem Swie King dan Rudy Hartono 

"Pak Budi merasa heran mengapa pertandingan selesai begitu cepat dan aku terlihat tidak bersemangat melawan Rudy Hartono. Budi mengatakan bahwa dia melatihku susah payah selama ini agar aku menjadi juara, bukan bertanding dengan tanpa semangat seperti terjadi di final All England 1976. Pak Budi menganggap aku bisa bertarung habis-habisan melawan Rudy Hartono, tetapi aku tidak melakukan itu," urai Liem Swie King tentang memori final All England 1976.

FINALIS ALL England Liem Swie King Pernah Beradu Akting dengan Eva Arnaz dalam Film Ini

Penyesalan Liem Swie King

Liem Swie King mengakui ditanya banyak orang tentang final kontroversial itu.

Tak sedikit yang bertanya apakah King sengaja mengalah demi Rudy.

Banyak fansnya yang tak percaya dengan hasil di final All England, apalagi setelah turnamen prestisius tersebut Liem Swie King tampil gemilang membekuk para rival-rivalnya.

Namun, di buku tersebut King tak memberikan jawaban gamblang atas misteri final All England 1976.

Dia hanya mengaku menyesal gagal memenangi pertandingan puncak tersebut.

Tak ada pengakuan maupun bantahan bahwa dia sengaja diminta mengalah demi Rudy Hartono.

"Aku memang sangat menyesal aku tidak menjadi juara All England 1976. Padahal aku merasa di puncak prestasi dan kondisiku sangat fit. Aku menunjukkan bahwa aku mampu ketika uji coba menjelang Piala Thomas, aku mengalahkan semua pemain, baik Rudy Hartono, Iie Sumirat, maupun Tjun Tjun. Aku sungguh menyesal tidak bermain habis-habisan sampai 'berdarah-darah' dalam partai final All England itu," ujar Liem Swie King menutup ceritanya tentang rahasia final All England 1976.

Laga All England 1976

Lewat Secarik Kertas, Pablo Benua Bantah Kabar Perceraian Dengan Rey Utami

Kemenangan atas Liem Swie King mengukuhkan Rudy Hartono sebagai peraih gelar juara All England terbanyak di nomor tinggal dengan delapan kemenangan.

Yang istimewa, tujuh gelar di antaranya diraih Rudy Hartono secara beruntun pada pada periode 1968-1974.

Gelar juara sempat lepas dari tangan Rudy Hartono setelah kalah dari pemain Denmark, Svend Pri, pada 1975.

Gelar juara pada 1976 menjadi prestasi Rudy Hartono yang terakhir di ajang All England.

Prestasi Rudy Hartono di nomor tunggal putra All England belum berhasil disamai pemain manapun hingga kini.

Erland Korps dari Denmark pernah meraih tujuh gelar All England, tetapi prestasi itu diraih dalam kurun waktu 10 tahun.

Lalu, setelah sekian dekade berlalu, apakah misteri final All England 1976 berhasil dipecahkan?

Sumber: Tribun Palu
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved