Jejak Karier Johan Wahyudi Juara All England 6 Kali, Pebulu Tangkis Indonesia yang Pernah Kena Tipu
Duo Johan Wahyudi/Tjun Tjun menjuarai All England sebanyak enam kali (1974, 1975, 1977, 1978, 1979, dan 1980).
Johan Wahyudi Pebulu Tangkis Indonesia Juara All England 6 Kali Namun Tak Begitu Populer
TRIBUNJAMBI.COM - Nama Johan Wahyudi memang tak setenar Rudy Hartono, Liem Swie King, Alan Budi Kusuma, Susi Susanti, Heryanto Arbi, Joko Supriyanto, dll.
Banyak yang tak mengetahui nama pebulu tangkis Indonesia ini, padahal dia juara All England enam kali.
Pebulu tangkis asal Indonesia Johanes Wahyudi atau akrab disapa Johan Wahyudi, meninggal dunia di usia 66 pada November 2019.

Johan Wahyudi meninggal di RS Panti Waluya, Sawahan, Kota Malang pada Jumat (15/11/2019).
• Rudy Hartono Selamatkan Tati Soemirah dari Pekerjaan Kasir Apotek, Kisah Pilu Mantan Atlet
• Jadwal Lengkap All England 2020 Live Streaming TVRI, Sempat Terancam Ditunda karena Virus Corona
• Atlet PB Djarum Paling Sukses di Indonesia, Sederet Prestasi Kevin Sanjaya Selama 2019, Apa Saja?
Jejak sang legenda
Kiprah Johan di dunia bulu tangkis memang tak main-main.
Bersama rekannya Tjun-tjun, Johan berhasil meraih gelar All England enam kali.
Pemain ganda putra ini juga mendapat predikat paling sukses sepanjang sejarah bulu tangkis Indonesia.
Melansir dari laman PB Djarum, duo Johan Wahyudi/Tjun Tjun menjuarai All England sebanyak enam kali (1974, 1975, 1977, 1978, 1979, dan 1980).
Saat edisi pertama Kejuaraan Dunia IBF atau sekarang dikenal BWF digelar di Malmo, Swedia tahun 1977, Johan Wahyudi/Tjun Tjun adalah juara pertamanya.
Nama Johan Wahyudi dan Tjun Tjun bahkan masuk sebagai anggota kehormatan Hall of Fame pada 2009.
Profil Legenda Bulutangkis Johan Wahyudi
Johan Wahyudi lahir 10 Februai 1953 tahun, ia wafat di usia 66 tahun, wafat pada 15 November 2019.
Berawal dari bermain di tunggal putra, dia menjadi spesialis ganda putra bersama rekannya Tjun Tjun.
Mengutip Wikipedia, bersama Christian Hadinata/Ade Chandra, mereka mendominasi ganda putra dunia pada masa itu.
Pada masa itu tim Indonesia baik tunggal putra maupun ganda tak terkalahkan, dan menjuarai setiap kejuaraan Thomas Cup, di era 1970-1980 an.
Wahyudi bersama Tjun memenangkan gelar pertama pada Kejuaraan Dunia IBF tahun 1977.
• Daftar 15 Atlet Berprestasi Jebolan PB DJarum, Mulai dari Alan Budi Kusuma Hingga Liem Swie King
Pasangan ganda ini juga memenangi 6 gelar All England antara 1974 hingga 1980 dan menjadi ganda putra peringkat atas.
Ia bermain untuk tim Thomas Cup pada tahun 1976 dan 1979
Kompas.com menuliskan Johan Wahyudi lahir di Malang 10 Februari 1953.
Dia mulai menekuni dunia bulu tangkis sejak ia berusia 4 tahun.
Di bawah didikan sang ayah, Mangku Prayitno, Johan berhasil menjadi atlet bulu tangkis Jawa Timur.
Di usia 13 tahun, Johan mulai bergabung dengan klub Gajah Putih Malang yang dilanjutkan dengan berlatih bersama klub Rajawali Surabaya di setiap akhir pekan.
Usaha Johan tak sia-sia. Di era 1970an, ia berhasil meraih nama gemilang sebagai pemain ganda terbaik dunia bersama rekannya Tjun-Tjun.
Johan sempat menjadi juara kedua dalam kejuaraan bergengsi level nasional, Wahono Cup.
Berkat prestasinya itu, tahun 1972 ia dipanggil untuk mengikuti training centre atau yang sekarang dikenal dengan nama Pelatnas.
Melansir dari situs PB Djarum, pasangan ganda Johan wahyudi dan Tjun Tjun terbentuk saat persiapan penyelenggaraan Invitasi Dunia 1972 di Jakarta yang hanya diikuti 32 peserta terbaik dunia berdasarkan undangan.
Saat itu skuad yang ditunjuk untuk ganda Indonesia adalah juara All England Christian Hadinata/Ade Chandra dan Rudy Hartono/Tjun Tjun.
Namun, Rudy Hartono meminta agar dirinya fokus untuk bermain di tunggal dan menunjuk Johan sebagai penggantinya.
Tak disangka, pasangan tersebut mampu meraih prestasi gemilang. mereka mampu mengalahkan juara All England 1972, Christian Hadinata/Ade Chadra.
Sejak saat itu, mereka pun dipercaya untuk mengikuti berbagai ajang internasional.
Mereka berhasil menjuarai menjuarai All England hingga enam kali, juara dunia, juara Asia dan medali emas Asian Games.
Diberitakan Harian Kompas, Rabu (8/5/2002), Johan gantung raket pada tahun 1982, dan menetap di Jakarta hingga 1998, atau selama 17 tahun.
Namun pada 1986, ia sempat menjadi manajer pemain yunior All Enggland.
Di tahun 1998, ia memilih pulang ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur.
Semenjak tinggal di Malang, Johan telah mengembangkan bisnis beberapa komoditas, di antaranya tembakau dan kayu.
• Huang Hua, Pebulutangkis Rival Susi Susanti, Ternyta Kini Jadi WNI dan Tinggal di Klaten
• Latar Belakang Gronya Somerville, Ini yang Bikin Kevin Sanjaya dan Jonatan Christie Kecanthol?
• Jejak Sejarah PB Djarum, dari Legenda Liem Swie King, Kevin Sanjaya hingga GOR Senilai Rp 30 Miliar
Namun usahanya tersebut tidak berjalan lancar.
Johan pun bahkan menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah, akibat ulah orang-orang kepercayaannya.
Kunci Keberhasilan Johan mengatakan kunci keberhasilannya bersama Tjun Tjun bukan pada permainan cepat dan bertenaga serta mampu mengandalkan refleks.
Tetapi pada kemampuan satu sama lain untuk saling memahami dan mengisi.
"Tjun Tjun dulu lemah kakinya, saya lemah pukulan kiri. Setelah mampu memahami itu, ketika bermain kami bisa saling mengisi," kata Johan waktu itu.
Proses memahami satu sama lain dan saling mengisi antara Johan dengan Tjun Tjun ternyata tidak terjadi dalam sekejap. Johan mengatakan, setiap malam usai latihan, mereka berdiskusi dan saling memberikan masukan.

Saat peringatan Hari Olahraga Nasional, Johan akhirnya mendapatkan penghargaan dan hadiah rumah dari pemerintah atas prestasinya dalam mengharumkan dunia bulu tangkis Indonesia.
Sebelum tutup usia, Johan juga turut serta sebagai tim pencari bakat saat audisi umum beasiswa Djarum Bulu Tangkis 2015. BWF memasukkan nama Johan Wahyudi dan Tjun Tjun sebagai anggota kehormatan Hall of Fame pada 2009.
Itulah kisah Johanes Wahyudi atau Johan Wahyudi, pebulu tangkis Indonesia yang menjuarai All England enam kali. (Tribunjambi.com/Kompas.com)