Detik-detik 7 Prajurit Kostrad Selamatkan Penumpang Terjatuh ke Laut, Langsung Terjun dari Pesawat
Penghargaan ini diberikan secara langsung oleh Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Besar Harto Karyawan kepada tujuh Prajuri Dua (Prada) Kostrad di Marka
Ketiga, prajurit Kostrad seyogiayanya memiliki pancaran mata yang menaklukan perasaan manusia.
"Memiliki pancaran mata yang mampu menaklukkan dan menyayangi. Bukan yang bringas," tegasnya.
Keempat, lanjut Harto, memiliki komunikasi yang baik.
"Mampu berdialog, berdebat, dan diplomasi untuk meyakinkan orang lain," ujar Harto.
"Kelima, kesiaagaan dan kewaspadaan. Ciri utama dari Kostrad. Selalu waspada dan siap sedia di mana pun bertugas," sambungnya.
Keenam, kata dia, daya imajinasi yang tinggi membaca situasi.
"Prediksi yang sedang dan akan terjadi. Dalam satu proses perencanaan yang baik," tambahnya.
Ketujuh, harus siap mengambil keputusan yang cepat.
Yakni Keputusan yang terbaik sesuai pikiran dan hati nurani.
"Terakhir, harus yakin bahwa yang dilakukan adalah tindakan yang baik," ucap Harto.
• Nama Ketua Kelompok dan Bendahara Diganti Karena Tak Bisa Tanda Tangan
• Sempat Tertunda Dua Minggu, Sufardi Nurzain, Elhelwi dan Gusrizal Akan Jalani Sidang Tuntutan Besok
Pernyataan Prada Wilyam Keni Muai: Menolong Tanpa Diperintah
Prada Wilyam Keni Muai menjelaskan kronologi saat melakukan penyelamatan terhadap Dedi Bagus Setiawan.
Pada Minggu, 9 Februari 2020 cuaca saat siang menjelang sore begitu buruk.
Gemuruh petir dan gelombang ombak besar menari-nari di tengah laut Makassar.
"Pada saat itu pergeseran pasukan dari Makassar menuju Timika, Papua," beber Wilyam, pada kesempatan yang sama.