Virus Corona

Terungkap Alasan Pedagang yang Jual Hewan Liar di Pasar Tomohon Tak Takut Virus Corona

Tak berbeda jauh dari pasar Huanan, di Indonesia juga terdapat pasar yang menjual berbagai kuliner ekstrem seperti yang dijual di Pasar Tomohon

Editor: Heri Prihartono
Tribun Manado/ Finneke Wolajan
Puluhan kelelawar masih dalam keadaan utuh tapi sudah dibantai, dijajakan di Pasar kuliner ekstrim Tomohon di Sulawesi Utara 

Meski begitu ia tetap waspada dan selalu menjaga kebersihan.

"Untuk pencegahan virus corona kita harus waspada, memang kita tetap harus waspada dan kita harus menjaga kebersihan, terutama kebersihan diri kita," katanya.

Menurut salah satu penikmat daging kelelawar, Jackson Latjandu, kuliner ekstrem adalah makanan sehari-hari warga Tomohon.

Jackson menyebutkan konsumsi daging ekstrem tersebut tidak berpengaruh pada kesehatannya.

"(Saya) memakan kelelawar, ular, tikus, kodok, kucing, babi hutan, anjing, kera, sejak lima tahun," kata Jackson Latjandu.

"Sekarang sudah 60 tahun masih tetap kuat, sehat," lanjutnya.

Jackson juga meragukan ular dan kelelawar menjadi penyebab merebaknya virus corona karena sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikannya.

Lihat videonya berikut ini:

Diklaim Bersih

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, Henry Kaitjily, Pasar Tomohon cenderung bersih.

Daging hewan yang dijajakan pun merupakan hasil tangkapan segar hasil perburuan di hutan.

"Banyak yang dijual di sana adalah hasil tangkapan masyarakat lokal, mulai dari kelelawar hingga tikus sawah," kata Henry, dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/1/2020).

"Tikus yang dijual juga bukan tikus rumah. Hewan yang dijual juga bermacam-macam," lanjutnya.

Menurut Henry, hewan-hewan liar yang dijajakan bukan hasil penangkaran di dalam kandang.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved