Secara Mengejutkan Vietnam Umumkan Semua Pasien Virus Corona di Negaranya Sembuh, Ini 3 Cara Ampuh!
Vietnam mengumumkan semua pasien yang terinfeksi virus corona di negara tersebut telah dipulangkan dari rumah sakit dan dinyatakan sembuh.
Pemerintah Vietnam yang Proaktif dan Responsif
Kidong Park, perwakilan WHO di Vietnam menyatakan, suksesnya Vietnam dalam menangani Virus Corona berkat pemerintah yang proaktif serta konsisten dalam responnya.
Virus Corona pertama di Vietnam ialah dua warga China yang berada di Ho Chi Minh City pada 23 Januari lalu, tepat di hari pertama libur Tahun Baru China.
Vietnam secara resmi mengumumkan Virus Corona pada 1 Februari 2020, di mana jumlah kasus terkonfirmasi mencapai 6.
Pada 13 Februari 2020, Kementerian Kesehatan Vietnam mengumumkan, Desa Son Loi diisolasi selama 20 hari, setelah beberapa kasus dikonfirmasi.
"Vietnam telah mengaktifkan sistem responsnya pada tahap awal wabah, dengan mengintensifkan pengawasan, meningkatkan pengujian laboratorium, memastikan pencegahan dan pengendalian infeksi dan manajemen kasus di fasilitas kesehatan, serta penyaluran pesan komunikasi risiko yang jelas disertai kolaborasi multi-sektoral," ujar Park pada Aljazeera.
Belum Ada Obat Khusus untuk Tangani Virus Corona
"Belum ada obat untuk Virus Corona, kami hanya berpegang pada prinsip fundalmental," ucap Nguyen Thanh Long, wakil menteri kesehatan pada konferensi pers di Hanoi pada awal Februari, setelah 10 kasus dilaporkan.
Petugas kesehatan telah diinstruksikan untuk mengikuti protokol untuk menilai infeksi dan tingkat keparahan pasien.
Pertama, dokter diharuskan mengobati gejala-gejalanya, seperti demam.
Kedua, pasien menjalani pola makan yang ketat dan bergizi.
Langkah ketiga, menurut Nguyen, adalah memonitor tingkat saturasi oksigen dalam darah pasien.
Selain berupaya meringankan gejala, Vietnam juga menangguhkan kelas, memperpanjang waktu liburan sekolah untuk melindungi siswa.
Keselamatan yang Utama
Wakil Menteri Pendidikan Nguyen Huu Do mengatakan dalam pertemuan pada hari Selasa (25/2/3030), "keselamatan siswa harus ditempatkan di atas segalanya", menurut situs web kementerian pendidikan.