Ketika Pemuda Wuhan Diambang Kematian karena Corona, Ini yang Terjadi Setelah Dirinya Menonton Anime
Seorang pemuda berusia 21 tahun yang tinggal di Wuhan, Tiger Ye, mulai menunjukkan gejala infeksi Covid-19 pada pertengahan Januari 2020 lalu.
Pada saat libur semester, saya memilih tinggal di rumah orangtua, bukan di asrama.
Saya pun rajin pakai masker setelah semua orang di sekitar mulai memakai masker.
• Pendapatan Youtuber Gaming Capai Rp 16 Miliar, Terkaya di Dunia, Bisa Beli Rumah Mewah Sekali Gajian
Sakit dan isolasi
Tanggal 21 Januari, saya merasakan nyeri di seluruh tubuh.
Saya kemudian menelepon ayah dan ia langsung menjemput.
Di rumah, saya mengalami demam ringan dan ibu mengatakan jika demamnya tidak turun, ia akan membawa saya ke rumah sakit.
Hingga jam 11 malam, demam tidak turun juga sehingga saya berobat ke rumah sakit Tongji.
Ketika tiba di sana, saya melihat rumah sakit kewalahan karena lonjakan pasien.
Melihat dokter dan perawat dalam hazmat suit di dunia nyata untuk pertama kalinya, saya menyadari bahwa ada hal yang buruk sedang terjadi.
Pada saat itu sebenarnya saya tidak takut, sebab rumah sakit itu yang terbaik di Wuhan dan memang selalu penuh.
Karena pasien sangat ramai, saya akhirnya memutuskan pindah ke rumah sakit paru Wuhan, dan keputusan ini pada akhirnya sangat tepat.
Di rumah sakit itu saya dites darah, fungsi liver, dan termasuk CT scan.
Hasil CT scan menunjukkan adanya bintik-bintik di bagian bawah kedua paru saya.
Saya kemudian diberi obat resep dan obat tradisional China berbentuk kapsul oleh dokter.
Ketika Wuhan mulai ditutup, tanggal 22 Januari saya mulai dikarantina di rumah oleh ayah.