Pertempuran Menegangkan Kostrad di Pinggir Jurang Timtim 1995, Musuh Terbakar Tapi Rambutnya Utuh

Dia terpental dan tersungkur di bawah pohon asam jawa. Sekujur tubuhnya melepuh terbakar, tapi rambutnya tetap utuh.

Editor: Duanto AS
Jejak Tapak
Kostrad TNI AD 

Tim pun dibagi dua kelompok.

Kelompok Sanca beranggota 10 orang dipimpin Tandyo bergerak ke depan.

Sementara kelompok Cobra beranggota lima orang tetap di basis operasi.

Kisah 40 Personel Pasukan Linud Kostrad Terjun di Tanah Borneo, 25 Pasukan Inggris-Malaysia Tewas

Kostrad, Satuan Elite TNI AD yang Ahli Buru Gerilyawan, Sampai Sering Jumpai Sosok Tak Kasat Mata

Benar saja, setelah bergerak, tim Sanca menemukan pos musuh, dan tiba-tiba satu tembakan SS-1 meluncur ke arah musuh.

Tim segera berpencar dalam jarak pandang aman bersenjatakan M-16, SS-1, GLM dan granat.

Saat itu masing-masing personel membawa tujuh magasen sehingga hanya bisa digunakan untuk pertempuran jangka pendek.

Kopda Syamsul Bahri dan Pratu Ali Fikri melambung ke kiri sambil melancarkan tembakan gencar untuk pembersihan.

Benar saja, tiba-tiba tampak sekelebat dua orang berlari.

Satu orang sambil menembakkan senapan M-16 ke atas dan tidak terarah.

Tim terus mengejar.

Sampailah mereka di pinggir jurang dekat laut.

Musuh meloncat ke situ dan bersembunyi di balik batu.

Ilustrasi
Ilustrasi (Jejak Tapak)

Menghadapi musuh yang telah bersembunyi dan siap melancarkan serangan balasan, tim Kostrad memang harus bertempur dengan sangat hati-hati dan penuh perhitungan.

Tandyo memerintahkan Syamsul dan Ali terjun ke jurang.

Sedangkan Pratu Sudarlen diperintah menjaga di bibir jurang dengan senapan siap menyalak.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved