Kisah Militer
MINGGU Neraka Calon Komando Kopassus, Dilepas Tanpa Bekal di Nusakambangan:Disiksa di Kamp Tawanan
TRIBUNJAMBI.COM - Ada rasa bangga bagi setiap anggota Kopassus TNI AD, karena untuk masuk Kopassus
Mereka yang lulus tentu saja boleh tetap mengenakan baret merah. Sedangkan, yang tak lulus akan ditempatkan ke dalam kesatuan baret hijau, Kostrad.
Pergantian baret itu tentu saja menimbulkan protes dari mereka yang harus mengganti baret merah ke hijau.
• Temuan Baru Penderita Virus Corona di Indonesia, Ini Fakta-faktanya & Pernyataan Lengkap Jokowi
Satu bentuk protesnya adalah melepaskan sejumlah tembakan.
"Mereka merasa masuk TNI karena ingin menjadi anggota Korps Baret Merah, dan tidak bisa menerima kenyataan harus melepaskan baret merah di samping sudah bersumpah setia untuk menjadi pasukan komando," tulis Hendro yang menirukan kembali kesaksian Sintong Panjaitan.
Sintong pun menilai mereka yang protes melalui pelepasan tembakan memang sudah tak pantas di Kopassus.
Tindakan itu sudah melanggar disiplin militer yang patuh, dan taat pada pimpinan.
Oleh karena itu, Sintong Panjaitan pun meminta Polisi Militer AD untuk menanganinya.
Meski demikian, upacara pergantian baret pun pada akhirnya tetap dilakukan. Upacara tersebut dilakukan di Kariango, sekitar 23 kilometer dari Makassar.
• Tinggal 4000 an, Populasi Kerbau di Bungo Terus Menurun, Pemeliharaan Masih Dilakukan Ekstensif
Mereka yang tak lulus ujian tersebut berdiri tegak dalam barisan.
"Sebelum upacara dimulai mereka sudah memasukkan baret hijau ke dada di bagian dalam kemeja," tulis Hendro Subroto berdasarkan pengakuan Sintong Panjaitan.
Selanjutnya terdengar aba-aba pergantian baret.
Mereka serentak menunduk, mengambil baret hijau dari kemejanya, lalu mengenakannya ke kepalanya, dan memasukkan baret merah ke kemejanya.
Menurut Sintong Panjaitan, saat itu suasana sangat mengharukan dan beberapa anggota meneteskan air mata.
"Sintong merasa sangat terharu menyaksikan upacara itu.”
• KERASNYA Pelatihan Anggota Kopassus, Pelda Suwito: Jika Misi Gagal, Disuruh Tidur di Kandang Sapi
“Ia mencatat di antara mereka yang berganti baret itu ada perwira berpangkat kolonel, letkol, dan mayor, walaupun sebenarnya mereka lebih suka tetap di baret merah," tulis Hendro Subroto.
Artikel Intisari.
