Covid-19 Berbeda dengan Coronavirus, Bermutasi Mirip Virus HIV

Para ahli di dunia berlomba untuk memahami Covid-19, virus Corona baru yang telah menginfeksi lebih dari 82.000 orang

Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
STR/AFP/China OUT
Seorang paramedis Laboratorium memegang sampel virus di laboratorium Hengyang, Provinsi Henan, China, Rabu (19/02/2020). Data terakhir tercatat korban tewas akibat epidemi virus coronavirus COVID-19 melonjak menjadi 2.112 dan pada Kamis (20/02/2020) ada 108 orang lagi meninggal di Provinsi Hubei, Kota pusat penyebaran yang paling parah dari wabah Corona tersebut. Covid-19 Berbeda dengan Coronavirus, Bermutasi Mirip Virus HIV 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, SARS lebih mematikan daripada COVID-19, tetapi coronavirus novel lebih menular.

Ini menggemakan temuan terpisah dari para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Washington yang menganalisis arsitektur lonjakan virus.

"Lonjakan adalah bagian bisnis sejauh menyangkut entri virus," David Veesler, penulis senior laporan dan asisten profesor biokimia di Fakultas Kedokteran UW, mengatakan dalam sebuah pernyataan media.

"Ini bertanggung jawab tidak hanya pada perlekatan pada permukaan sel inang, tetapi juga dari peleburan sel-sel virus dan sel inang untuk memungkinkan infeksi untuk memulai.

Lonjakan ini juga merupakan target utama antibodi penawar, sehingga sangat penting untuk vaksin dan desain terapi. "

Dalam analisis mereka, para peneliti menemukan "situs pembelahan furin pada batas antara dua subunit protein lonjakan dalam coronavirus yang baru muncul," menurut rilis media.

Mempertimbangkan apa yang kita ketahui tentang genetika genetik coronavirus, para peneliti menggunakan kembali obat-obatan yang digunakan untuk mengobati infeksi virus lain dalam berbagai uji klinis untuk mengobati COVID-19.

"Tata letak genom umum dan kinetika replikasi umum serta biologi virus MERS, SARS, dan [SARS-CoV-2] sangat mirip, sehingga pengujian obat yang menargetkan bagian relatif relatif dari virus corona ini adalah langkah logis," Vincent Munster , kepala Unit Ekologi Viral di Institut Kesehatan Nasional AS, mengatakan kepada Nature.

Amerika bersiap-siap untuk wabah potensial atau bahkan pandemi.

Di Amerika Serikat, CDC mengatakan itu bukan masalah jika akan ada wabah yang mengganggu, tetapi kapan.

Pasar di Amerika Serikat turun drastis minggu ini karena kekhawatiran gangguan ekonomi global yang berasal dari COVID-19.

Terlepas dari ketakutan yang meluas terhadap COVID-19, flu musiman tetap menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang lebih besar di Amerika Serikat.

SUMBER: SALON.COM

VIDEO: Arab Saudi Tangguhkan Izin Ibadah Umroh

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:

.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved