Berita Tebo

Kisah Inspiratif: Guru di Tebo Didorong Ciptakan Media Pembelajaran Sendiri

Sebanyak 43 guru SMP/MTs dan 64 guru SD/MI mengikuti pelatihan gelombang II modul 1 pembelajaran Program PINTAR Tanoto Foundation.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Mareza Sutan AJ
Guru dan metode pembelajaran kreatif 

Kisah Inspiratif: Guru di Tebo Didorong Ciptakan Media Pembelajaran Sendiri

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA TEBO – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo, Sindi, menyadari guru perlu meningkatkan kompetensinya sebagai tenaga pendidik.

Dia mengatakan guru perlu terus membangkitkan semangat dalam mengajar.

Penerima manfaat dari pelatihan ini adalah siswa, sehingga guru semestinya sungguh-sungguh melaksanakan hasil pelatihan yang diterapkan oleh guru dalam mengajar.

"Konsepnya mengembalikan semangat kembali para guru yang telah dilatih ini, dibangkitkan agar ketika kembali ke kelas, agar mereka antusias untuk menerapkan hasil pelatihan," ujar Sindi, Kamis, (20/2/2020), saat menghadiri pelatihan guru-guru dalam pembelajaran program PINTAR Tanoto Foundation.

Guru dan metode pembelajaran kreatif dada
Guru dan metode pembelajaran kreatif dada (Tribun Jambi/Mareza Sutan AJ)

Sebanyak 43 guru SMP/MTs dan 64 guru SD/MI mengikuti pelatihan gelombang II modul 1 pembelajaran Program PINTAR Tanoto Foundation.

Menurut Sindi, pelatihan ini sangat cocok untuk menumbuhkan kreativitas guru dalam mengajar, seperti guru membuat media pembelajaran sendiri.

Ke depannya, para peserta diharapkan dapat bimbingan dan arahan dari fasilitator daerah dan pengawas.

“Selain itu juga, dukungan kepala sekolah, dan pihak terkait yang berkecimpung dalam dunia pendidikan,” imbuhnya.

Wahyu Widiya Ningrum, fasilitator daerah pembelajaran SD mengaku pelatihan yang diselenggarakan membuat peserta antusias.

Mereka berdiskusi, presentasi, bekerja di kelompoknya masing-masing. Cara penyampaian fasilitator pun tidak menggurui.

"Sehingga mereka jadi enjoy. Materi yang diajarkan juga lebih nyambung dengan pembelajaran di kelas. Gregetnya lebih dapat,” ujar dia.

Sementara Rany, fasilitator pembelajaran SMP menyampaikan, hal menarik dari pelatihan ini adalah adanya kegiatan praktik mengajar yang dilakukan peserta di hari ketiga.

Hal ini menjadi gambaran dari hasil kerja mereka masing-masing kelompok.

“Mereka menerapkan langsung di praktik mengajar,” ungkap Rany.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved