Berita Sepakbola
Kemarahan Shin Tae Yong Pada Pemain Timnas Indonesia, Sebut Tak Lebih Baik dari Anak Sekolah Dasar
Kemarahan Shin Tae Yong Pada Pemain Timnas Indonesia, Sebut Tak Lebih Baik dari Anak Sekolah Dasar
Kemarahan Shin Tae Yong Pada Pemain Timnas Indonesia, Sebut Tak Lebih Baik dari Anak Sekolah Dasar
TRIBUNJAMBI.COM - Belum ada setahun menangani Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong mulai menunjukkan ketegasannya saat melatih para pemain Timnas Indonesia.
Jika tidak puas pada performa pemainnya saat latihan, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong tak segan melontarkan kalimat pedas.
Satu di antara kalimat pedas bernada sindirin saat Shin Tae-yong mengatakan pemain Timnas Indonesia tak lebih baik dari anak sekolah dasar (SD).
• ATLET Voli Timnas Rivan Nurmulki Asal Jambi Memperkuat Jawa Timur di PON Papua 2020, Ini Alasannya?
• RIVAN Nurmulki Atlet Voli Timnas Sebut Provinsi Jambi Tertinggal Jauh, Berikut Petikan Wawancaranya
• Begini Pesan Shin Tae-yong Kepada Pemain Timnas Indonesia Jika Ingin Juara!
Ketegasan Shin Tae-yong itu terlihat saat para pemain Timnas Indonesia pada hari keempat pemusatan latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).Pada sesi latihan tersebut, Shin Tae-yong mulai menunjukkan karakternya sebagai pelatih yang disiplin dan sangat detail.
Pelatih asal Korea Selatan ini tak segan berkata "pedas" ke para pemain Timnas Indonesia yang berulang kali melakukan kesalahan.
Shin Tae-yong bahkan sempat mengatakan pemain Timnas Indonesia tak lebih baik dari anak SD.
• VIDEO: 4 Orang Terinfeksi Virus Corona, Pemerintah Siapkan Evakuasi 74 WNI di Kapal Diamond Princess
• AHY Asik Joget Pakai Aplikasi Tik Tok, Begini Reaksi SBY Melihat Video Tik Tok Waketum Demokrat Itu
• Sempat Naik Karena Virus Corona, Hari Ini Harga Bawang Putih di Pasar Talang Babat Turun
Pasalnya, pada latihan saat itu, kualitas passing para pemain tim nasional terlihat masih jauh dari sempurna.
Hal itu terlihat pada sentuhan satu-dua para pemain Timnas Indonesia.
Bola sering kali tidak meluncur tepat ke kaki para pemain, bahkan terkadang mengarah liar tidak tentu arah.
Semua itu diamati saksama olehShin Tae-yong, mantan pelatih Timnas Korsel di Piala Dunia Rusia 2018.
Dalam latihan tersebut, Shin Tae-yong menginstruksikan pemain mengawali program dengan melakukan sentuhan kombinasi satu-dua.
Pemain harus melakukannya bergantian dan terus berpindah tempat. Ternyata operan mereka masih semrawut.
Kontrol bola mereka pun tidak jarang kurang "lengket" sehingga ada beberapa pemain yang mencoba menahan bola karena takut kontrolnya kurang baik.
Hal itu membuat aliran bola justru melambat. Padahal, Shin Tae-yong meminta agar bola segera dioper.
Alhasil, Shin Tae-yong pun menghentikan latihan sejenak sekaligus memberi koreksi para pemain Timnas Indonesia melalui penerjemahnya, Jeong Seok-seo.
"Kalian ini mengoper (bola) saja tidak bisa. Anak sekolah dasar saja bisa passing seperti ini," kata Shin Tae-yong.
"Kalian ini, kan, pemain timnas. Apa tidak malu dengan predikat ini?" ujar mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.
• Sempat Naik Karena Virus Corona, Hari Ini Harga Bawang Putih di Pasar Talang Babat Turun
• Polemik Omnibus Law, Presiden Jokowi: Satu Persatu Belum Dilihat Sudah Dikritik
• Petunjuk Cara Mengisi SPT Pajak Online dengan e-Filing, Ikuti Tahapan Berikut Ini
Pelatih fisik Timnas Indonesia, Lee Jae-hong, pun tak jarang meneriaki para pemain agar tidak mengendurkan intensitas kecepatan aliran bola.
"Oper keras… oper keras… Jangan menahan bola. Jangan kurangi intensitas kecepatan. Latihan adalah simulasi pertandingan. Kalau kalian terbiasa menahan bola, ini akan terbawa dalam pertandingan," teriak Lee.
Pada latihan tersebut irama, sentuhan satu-dua para pemain Timnas Indonesia kurang sedap dipandang mata.
Shin Tae-yong yang pada awalnya tampak tenang, akhirnya terus memutari pemain dari satu kelompok ke kelompok lain.
Pelatih berusia 50 tahun itu sangat detil mengamati gerakan semua pemain yang berjumlah sekitar 30 orang itu.
Ia bahkan sempat menghentikan sejenak latihan karena para pemain tidak menunjukkan perubahan kualitas dalam 5 hingga 10 menit latihan berlangsung.
Shin Tae-yong lantas meminta semua pemain untuk memperhatikannya dan memberikan instruksi secara keras dalam bahasa Korea Selatan.
Melalui penerjemah Jeong, Shin Tae-yong mengatakan tidak senang dengan operan yang dilakukan para pemain.
Dia pun meminta pemain untuk lebih serius berlatih.
"Saya minta kalian fokus. Lakukan setiap gerakan dengan benar. Passing yang tepat dan bagus kepada rekan-rekan," ujarnya bernada meninggi.
Tiga Metode Pilih Pemain
Pelatih timnas Indonesia, yakni Shin Tae-yong mengaku memiliki metode tersendiri dalam memilih 34 pemainnya untuk skuad senior timnas Indonesia.
Terdapat tiga metode ataupun cara yang digunakan pelatih asal Korea Selatan tersebut guna memanggil pemain pilihannya.
Ia menyatakan tiga metode yang digunakan, yakni melalui pengamatan video rekaman, pengamatan secara langsung pada pertandingan yang dilakoni pemain incarannya, serta hasil diskusi dengan asisten pelatihnya.
"Pemain-pemain yang dipanggil ini merupakan hasil pengamatan rekaman empat laga Kualifikasi Piala Dunia 2022," kata Shin Tae-yong seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Ia mengakui termasuk melihat pertandingan timnas Indonesia kala bersua dengan Malaysia di Stadion Bukit Jalil, November 2019.
Selain itu, ia juga melihat pertandingan SEA Games 2019 yang berlansgung di Filipina beberapa waktu yang lalu.
"Selain itu, kami juga melihat pertandingan SEA Games, kami juga berdiskusi dengan staf pelatih Indonesia," ujar pelatih timnas Indonesia tersebut.
Selain itu, ia juga menonton sejumlah pertandingan di ajang Piala AFC maupun turnamen pramusim Piala Gubernur Jatim.
"Ada juga beberapa pemain yang dipilih setelah saya datang dan melihat permainan di Bali, Madura, dan Surabaya," kata Shin Tae-yong.
Selain menjelaskan metode pemilihan pemain yang digunakan, ia juga memberikan alasan terkait pemanggilan dua pemain dari Persebaya dan Madura United.
Kedua pemain yang dimaksud ialah Koko Ari dan Asep Berlian.
Pelatih asal Korea Selatan itu menegaskan perluanya pemain anyar guna menggantikan pemain lain yang tengah mengalami cedera.
"Ada beberapa pemain yang cedera sehingga tidak bisa datang dan harus ada beberapa pemain baru yang menggantikannya (termasuk) Koko Ari dan Asep Berlian," tambahnya.
Menurutnya, dua pemain asal klub Jawa Tmur itu memiliki fisik yang bagus.
Bukan menjadi rahasia lagi, jika pelatih asal Korea Selatan itu mencari pemain dengan kualitas fisik dan stamina yang mumpuni.
"Tujuan saya datang ke Madura untuk mau cek langsung kondisi pemain Indonesia, tidak hanya yang sudah dipanggil timnas, tetapi juga semua pemain," ujar Shin Tae-yong seperti yang dilansir dari Kompas.
"Dua nama yang saya panggil punya fisik yang bagus ketika saya melakukan pantauan di Piala Gubernur Jatim 2020," katanya.
(Tribunnews.com/Giri)
• Detik-detik Longsor di Ciawi, 4 Orang Tewas Tertimbun Tanah dan Dinding Rumah yang Ambruk
• Pengamanan Pemilihan Rio Serentak, 536 Personel Disiagakan, Kapolres Bungo: Kita Tetap Siaga
• Ilmuwan Klaim Temukan Obat Virus Corona, Ternyata Obat yang Sering Digunakan Orang Indonesia
• Jenguk Penderita Kanker di Jakarta, Ketua DPRD Merangin Herman Efendi, Ajak Pemerintah Bantu Qosasi
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Shin Tae Yong Semprot Pemain Timnas Indonesia Sebut Tak Lebih Baik dari Anak SD: Apa Kalian Tak Malu
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: