WIKIJAMBI: Manfaatkan Jahe Merah Jadi Serbuk Minuman Herbal, dari Artikel Internet Jadi Ladang Usaha

Jahe merah merupakan salah satu jenis jahe yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai kebutuhan

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/samsul bahri
Haris merupakan warga Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi. Berbekal artikel di internet, kini buka usaha minuman serbuk jahe merah. 

WIKIJAMBI: Manfaatkan Jahe Merah Menjadi Serbuk Minuman Herbal, Berbekal Artikel di Internet Jadi Ladang Usaha

Laporan Wartawan Tribun Jambi Samsul Bahri

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI-Jahe merah merupakan salah satu jenis jahe yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai kebutuhan, termasuk untuk pengobatan herbal. Hal ini karena Jahe Merah memiliki kaya akan manfaat yang banyak.

Inilah yang mendasari dari Haris memanfaatkan tanaman jahe merah sebagai bahan untuk meracik sari jahe merah.

Haris merupakan warga Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi.

Ia mulai memanfaatkan jahe merah sebagai bahan dasar untuk menjalankan usahanya membuat minuman herbal. Ia mengeluarkan produk berupa serbuk jahe merah yang diklaim memberikan manfaat untuk kesehatan.

"Awalnya itu ketika hujan, saya jalan-jalan, saya bingung tidak ada orang jualan karena hujan. Kemudian saya liat-liat di internet, muncul lah jahe merah yang manfaatnya banyak," sebutnya.

VIDEO: VIRAL Pengendara Motor Ngotot Tak Mau Distop Pria Berjaket Ojol, Pas Dibuka Langsung Kaget

WIKIJAMBI Miliki Tanah Subur, 80 Persen Kawasan Desa Suka Maju Jadi Lahan Perkebunan

WIKIJAMBI: Unggulnya Madu Lebah Pohon Akasia, Madu Zabak Tanjab Timur Siap Tembus Pasar Dunia

Dilanjutkannya, berbekal artikel dari internet tersebut, dirinya mulai menanam jahe merah di pekarangan rumahnya. Untuk satu kali proses pembuatan dirinya bisa menghabiskan lima kilogram jahe merah.

Haris merupakan warga Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi. Berbekal artikel di internet, kini buka usaha minuman serbuk jahe merah.
Haris merupakan warga Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi. Berbekal artikel di internet, kini buka usaha minuman serbuk jahe merah. (tribunjambi/samsul bahri)

Dalam proses pemasakan tidak hanya jahe merah, dirinya menambahkan kayu manis, gula aren, cengkeh dan cabe jawa. Ini ditambahkannya untuk memperkuat rasa dan manfaat dari rempah-rempah yang dicampur tersebut.

"Jadi awalnya kita bersihkan, kemudian di parut. Kita diamkan selama dua jam supaya ampasnya pisah dengan sarinya. Kemudian baru kita masak. Jadi itu perbandingannya 1 banding 1, untuk 1 kg Jahe Merah di tambah gula pasir tambah rempah," sebutnya.

Disampaikannya bahwa untuk 1 kilogram jahe merah yang dicampur dengan rempah-rempah lainnya menghasilkan 100 sachet serbuk dengan netto 10 gram. Sementara untuk satu sachet bubuk jahe merah dijual dengan harga Rp2.500 rupiah.

"Kalo manfaatnya banyak untuk kesehatan, untuk yang terkena demam atau flu, batuk, ini bisa sebagai obatnya. Banyak khasiat jahe merah, apalagi kita campur dengan rempah-rempah lainnya," katanya.

Soal omzet kata Haris untuk satu bulan dengan produksi setiap hari bisa mendapatkan uang sekitar Rp 5 juta rupiah.

Haris menyebutkan bahwa proses pemasaran dari 2016 sampai dengan saat ini terbilang cukup bagus, karena sudah bisa diterima oleh masyarakat.

"Pangsa pasar kita sebenarnya sudah ada, sudah banyak masyarakat yang mau beli. Swalayan juga mau, tapi kita kendala di modal. Modal kita minim, sehingga jika kita mau produksi banyak atau ada orang yang mesan banyak kita tidak ada modal," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved