Asusila

Kronologi 60 Siswi Sekolah Dipaksa Buka Celana Dalam Buktikan Sedang Tidak Dalam Menstruasi

Sebanyak 60 siswi sekolah dipaksa buka celana dalam buat buktikan tidak sedang mesntruasi.

Editor: Heri Prihartono
(Surya.co.id)
Ilustrasi: Screenshoot foto syur yang beredar di WhatsApp (WA). 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebanyak 60 siswi sekolah dipaksa buka celana dalam buat buktikan tidak sedang mesntruasi.

Dilansir dari ABC News Indonesia, di sebuah sekolah di India, lebih dari 60 siswi sekolah mengatakan mereka dipaksa untuk membuka celana dalam dan menunjukkan kepada guru bahwa mereka tidak sedang mengalami menstruasi.

Bhuj adalah sebuah kota yang terletak di negara bagian Gujarat dan terletak sekitar 1.100 km dari ibukota India, New Delhi.

"Kepala sekolah marah-marah, dan bertanya siapa diantara kami yang sedang haid. Dua diantara kami yang sedang haid kemudian maju," kata salah seorang murid seperti yang dikutip koran India, The Hindustan Times.

"Meski begitu, kami semua kemudian dibawa ke kamar mandi."

"Di situ guru perempuan meminta kami satu per satu membuka celana dalam sehingga mereka bisa memeriksa apakah kami sedang mentruasi atau tidak."

VIDEO: Polisi Ungkap Pelaku Pencurian Handphone di Tebo, Ternyata Warga Batanghari

Sekolah yang terletak di Gujarat, negara bagian dimana Perdana Menteri India Narendra Modi berasal, dijalankan oleh sebuah sekte Hindu konservatif bernama Swaminarayan.

"Siswi-siswi sudah diberitahu mengenai aturan yang berlaku di asrama sekolah tersebut, sebelum mereka mendaftar masuk sekolah," kata salah seorang pengurus sekolah Pravin Pindoria kepada kantor berita AFP.

"Saya sudah meminta adanya pertemuan komite pengurus sekolah, yang akan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab."
Aturan yang ada di sekolah adalah melarang murid yang sedang menstruasi masuk sekolah, seperti halnya mereka tidak diijinkan masuk ke pura atau dapur, bercampur atau bersentuhan dengan siswi lain, atau tidur di dalam penginapan, kata laporan media lokal.

Ketika sedang menstruasi, siswi juga harus tinggal di lantai bawah asrama.

Komisi Perempuan Nasional India mengatakan sedang menyelidiki insiden tersebut.

Menstruasi masih jadi stigma di Asia Selatan.

Dari 2803, Hanya 945 Peserta Dinyatakan Lulus SKD di Bungo, Wahyu: Meningkat Dibandingkan Sebelumnya

Pondok mens di Nepal bagi perempuan yang sedang menstruasi yang tidak boleh tidur di dalam rumah.
Pondok mens di Nepal bagi perempuan yang sedang menstruasi yang tidak boleh tidur di dalam rumah. (Reuters/Navesh Chitrakar)

Datang bulan atau menstruasi masih dianggap sebagai hal yang memalukan dan jorok di sebagian besar India dan negara Asia Selatan lainnya, dimana para perempuan sering kali dilarang mendatangi tempat-tempat keagamaan ketika menstruasi.

Menurut lembaga PBB, UNICEF, di India "menstruasi dianggap kotor dan tidak suci, dan selama masa menstruasi perempuan dianjurkan tidak sekolah dan tetap di rumah."

India pernah menghapus pajak pembalut wanita di tahun 2018, hal yang sebelumnya kontroversial.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved