Kisah Pilu Ibu Empat Anak Diselingkuhi, Jadi Juru Parkir, Demi Bisa Kumpul Lagi dengan Buah Hatinya

Meskipun seorang perempuan, ia terbilang gesit melakukan pekerjaan yang dominan dilakukan oleh laki-laki.

Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Nita, juru parkir di Cipayung, Jakarta Timur 

Kisah Pilu Ibu Empat Anak Jadi Juru Parkir, Demi Bisa Kumpul Lagi dengan Buah Hatinya

TRIBUNJAMBI.COM, CIPAYUNG - Sembilan bulan tak bertemu anaknya, Nita Hastina (34) kumpulkan uang dari hasil menjadi juru parkir.

Ramah menjadi kesan pertama yang ditunjukan oleh ibu empat orang anak ini di awal pertemuan.

Sambil mengatur barisan kendaraan, ia merapikan jajaran sepeda motor yang terparkir di depan sebuah tempat makan yang berada di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Meskipun seorang perempuan, ia terbilang gesit melakukan pekerjaan yang dominan dilakukan oleh laki-laki.

Sambil membasuh keringat di wajahnya, Nita menceritakan alasan di balik pekerjaannya ini.

"Saya begini biar bisa jemput anak-anak," ujarnya singkat kepada TribunJakarta.com, Senin (17/2/2020).

Merantau Jadi SPG, Pulang Alami Gangguan Jiwa Sampai Dipasung 6 Tahun, Begini Nasibnya Kini!

UPDATE Terbaru Virus Corona, Sudah 1.770 Orang Meninggal, Lebih dari 70 Ribu Kasus, 10 Ribu Sembuh

Deretan Buku yang Meramalkan Bencana Virus Corona, Penulisnya Disebut Punya Kemampuan Psikis

Sejak memutuskan pisah dari suami pertamanya yang berinisial D, Nina mengatakan tiga dari empat anaknya, Riski (8), Satria (7), Bima (6) tinggal bersama ayahnya.

"Setahun lalu saya pisah sama mantan suami. Jadi anak-anak enggak boleh saya bawa. Mereka di Cikarang saya pindah ke sini," sambungnya.

Usai menjalani kehidupan rumah tangga selama belasan tahun, Nita terpaksa berpisah karena kelakuan suaminya yang menaruh hati pada perempuan lain.

Kesetiannya sebagai istri dirasanya sia-sia setelah berhasil melalui masa-masa tersulitnya selama 4 tahun berjuang seorang diri.

Sebab, ia mengatakan mantan suaminya sempat terjerat kasus narkoba di tahun 2015 dan mendekam di bui selama 4 tahun.

Menjadi buruh cuci gosok dilakoninya selama bertahun-tahun demi menghidupi keempat anaknya.  Terlebih si sulung, Cika kala itu sedang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Dalam satu hari, Nita menuturkan biasa pergi sejak pagi dan kembali ke rumah pada malam hari.

Hal ini lantaran ia menyanggupi permintaan buruh cuci gosok di 3 sampai 4 rumah sekaligus dalam satu hari.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved