Berita Tanjab Barat
Harga Udang Ketak Turun Drastis, Nelayan di Kuala Tungkal Enggan Melaut
Dampak mewabahnya Virus Corona menghambat ekspor udang ketak dan membuat harga jual anjlok.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Deni Satria Budi
Harga Udang Ketak Turun Drastis, Nelayan di Kuala Tungkal Enggan Melaut
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Dampak mewabahnya Virus Corona menghambat ekspor udang ketak dan membuat harga jual anjlok. Para nelayan di Kuala Tungkal pun tidak melaut.
Hafis, karyawan Tauke udang ketak di Kuala Tungkal mengatakan, meski tidak melakukan ekspor, udang hasil tangkapan nelayan tetap ditampung dan dijual secara lokal.
Menurutnya, jumlah udang ketak saat ini tidak dalam jumlah banyak, sebab para nelayan tidak melaut.
"Tetap menampung, tapi apa yang mau ditampung, udang tidak ada. Nelayan tak melaut," ujarnya, Senin (17/2/2020).
• Ekspor Udang Ketak Terhambat, Pemkab Belum Miliki Solusi Taktis, Ini Alternatif Sementara Nelayan
• Ekspor Udang Ketak Dihentikan Akibat Virus Corona, Nelayan Tanjab Barat Desak Pemerintah Cari Solusi
Tidak melautnya pada nelayan tersebut bukan tanpa alasan, sebab harga udang ketak saat sangat turun drastis.
"Bagaimana nelayan mau melaut, harga udang ketak turun drastis. Biasanya ratusan ribu, sekarang hanya Rp 20 ribu," katanya.
Sementara satu diantara tauke udang ketak di Kuala Tungkal mengungkapkan, penjualan udang tersebut disebar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan kabupaten tetangga.
• Video: Detik-detik Kapolda Jambi Irjend Pol Firman Shantyabudi Kunjungi Tribun Jambi
• Kepala Sekolah yang Bikin Guru SD di Sarolangun Mogok Ngajar akan Dipanggil
Sedangkan untuk ekspor, dia mengungkapkan saat ini berat di ongkos. Karena jumlah udang yang hendak dijual tidak memenuhi target.
"Nyari satu kotak saja susah, apalagi mau ekspor. Biasanya tujuh kotak (isi 10 ekor), terakhir kirim dua kotak, sudah lama. Sekarang lagi kosong," tandasnya.
Harga Udang Ketak Turun Drastis, Nelayan di Kuala Tungkal Enggan Melaut (Tribunjambi.com/Darwin Sijabat)