Turunkan Panas dengan Dikompres? Ternyata Banyak yang Salah Cara Melakukannya
Seperti apa kesalahan yang terjadi dan bagaimana cara menurunkan panas dengan kompres yang benar?
Meski kompres bisa menjadi pertolongan pertama untuk menurunkan panas, namun cara ini tak bisa menyelesaikan sumber masalahnya.
Kompres hanya membantu membuat tubuh lebih nyaman.
Metode kompres ini biasanya hanya menurunkan tubuh sementara. maka demam bisa muncul kembali setelah kain kompres dilepas.
Jadi, jangan panik saat panas kembali naik, padahal sempat turun setelah dikompres.
Tetap dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter, mengikuti saran, dan meminum obat yang diresepkannya.
Itulah beberapa hal yang biasanya masih keliru dalam menerapkan cara menurunkan panas dengan kompres.
Sebagai tambahan, kompres air dingin dan air es juga merupakan metode pertolongan pertama, namun bukan untuk demam.
Kedua metode kompres tersebut masing-masing bisa dilakukan untuk menyejukan tubuh di saat udara panas dan untuk luka, baik terbuka maupun memar.
1. Kompres air dingin
Mengitp Kompas.com, Kompres air dingin digunakan untuk menyejukkan tubuh di saat udara panas.
Namun tidak digunakan untuk demam.
Saat digunakan untuk demam, kompres dingin memang cepat menurunkan panas tubuh, tapi karena produksi panas tubuh tidak secepat penurunannya, pasien justru akan mengalami hipotermia atau kedinginan.
"Tetapi jangan artikan hipotermia seperti kondisi kedinginan parah di pegunungan, karena sebenarnya menggigil saja sudah menjadi tanda-tanda dari hipotermia," papar Agus dalam Workshop First Aid oleh Epic Nimbrung Asyik Kumpul (ENAK) di Jakarta, Sabtu (5/7/2014).
• China Umumkan 6.723 Pasien Terinfeksi Virus Corona Dinyatakan Sembuh
• Ganjar Pranowo Sampai Merinding, Sepakati 3 Opsi Hukuman Bagi Pem-bully Siswi SMP di Purworejo
Suhu yang disarankan untuk kompres air dingin adalah suhu air keran.
Agus tidak menyebutkan angka pastinya karena suhu air keran akan berbeda dari satu tempat dengan tempat yang lainnya.