Sejarah Indonesia
Aksi Mengerikan Prajurit Kostrad Lumpuhkan Tentara Paling Berbahaya di Timtim, Pertempuran di Jurang
Aksi Mengerikan Prajurit Kostrad Lumpuhkan Tentara Paling Berbahaya di Timtim, Pertempuran di Jurang
Tim segera berpencar dalam jarak pandang aman bersenjatakan M-16, SS-1, GLM dan granat.
Saat itu masing-masing personel membawa tujuh magasen sehingga hanya bisa digunakan untuk pertempuran jangka pendek.
• Benarkah Sosok Kekasih Lucinta Luna yang Turut Ditangkap Polisi Terkait Narkoba Adalah Abash?
• Cuma Benny Moerdani yang Berani Buat Para Jenderal TNI Terdiam Saat Banting Baret Merah Kopassus
• Pedangdut Cantik Ini Videonya Viral Lagi Cari Rumput di Pinggir Jalan, Ngaku Tak Gengsi dan Malu
Kopda Syamsul Bahri dan Pratu Ali Fikri melambung ke kiri sambil melancarkan tembakan gencar untuk pembersihan.
Benar saja, tiba-tiba tampak sekelebat dua orang berlari.
Satu orang sambil menembakkan senapan M-16 ke atas dan tidak terarah.
Tim terus mengejar.
Sampailah mereka di pinggir jurang dekat laut.
Musuh meloncat ke situ dan bersembunyi di balik batu.
Menghadapi musuh yang telah bersembunyi dan siap melancarkan serangan balasan, tim Kostrad memang harus bertempur dengan sangat hati-hati dan penuh perhitungan.
Tandyo memerintahkan Syamsul dan Ali terjun ke jurang.
Sedangkan Pratu Sudarlen diperintah menjaga di bibir jurang dengan senapan siap menyalak.
Tiba-tiba satu musuh berambut kribo menyerang Ali dengan dua kali tembakan, namun tidak mengena.
Lalu ia mengarahkan senjata lagi ke Ali yang sudah berada satu meter darinya.
Ali tidak mungkin lolos dari terjangan peluru tapi terus menyerbu maju.
• Rocky Gerung Tak Ada, ILC TV One Malam Ini Jadi Sorotan, Live Streaming, Ada Sandiaga dan JK
• Begini Cara Voting Dukungan di LIDA 2020, Erpan Wakil Jambi Tampil Hari Ini, Live Streaming Indosiar
• Penampakan si Eneng Kaus Kaki Ajaib yang Kini Sudah Beranjak Dewasa, 13 Tahun Berlalu, Sudah Dewasa
Tapi mujur kali ini senjata si rambut kribo ternyata macet.
Syamsul segera menarik Ali dan menembak si rambut kribo dua kali.
Tak mau ambil risiko, Syamsul merebut senapan dari tangan musuh.
Lalu ia mundur digantikan Ali Fikri yang memberondongkan tembakan.