Virus Corona

Ahli Harvard Sebut Indonesia Tak Mampu Deteksi Virus Corona, Benarkah?

Hingga saat ini belum ditemukan pasien penderita virus corona di Indonesia, padahal di negara lain sudah terdeteksi.

Editor: Heri Prihartono
Xinhua via SCMP
Seorang relawan komunitas mengecek suhu tubuh seorang perempuan di Paviliun Yellow Crane di Wuhan, China, pada Jumat (7/2/2020). Wabah virus corona yang mewabah di China sejak Desember 2019 

Mengutip The Sydney Morning Herald Rabu (5/2/20) Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyebut Indonesia harus berbuat lebih banyak.

Hal itu karena kekhawatiran pada negara berpenduduk 270 juta ini yang belum melaporkan satupun kasus virus corona.

WHO menginginkan agar Indonesia meningkatkan kewaspadaan dan deteksi kasus serta persiapan di fasilitas kesehatan.

Hal itu menyusul serangkain warga Australia yang tinggal di Bali telah didiagnosis menderita pneumonia, namun prosedur pengujian oleh otoritas kesehatan masih terbatas.

Tenda tempat observasi WNI dari Wuhan di Hanggar Lanud Raden Sadjad, kompleks Militer, di Kabupaten Natuna.
Tenda tempat observasi WNI dari Wuhan di Hanggar Lanud Raden Sadjad, kompleks Militer, di Kabupaten Natuna. (Istimewa Via Tribunnews.com)

Perwakilan WHO di Indonesia, Dr Navaratnasamy Paranietharan, yang bekerja erat dengan Kementerian Kesehatan, mengatakan negara itu telah mengambil langkah konkret.

Termasuk penyaringan di perbatasan internasional dan menyiapkan rumah sakit yang ditunjuk untuk menangani kasus-kasus potensial.

"Indonesia sedang melakukan persiapan untuk menghambat masuknya virus corona baru," kata Dr Navaratnasamy Paranietharan.

Namun, masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan dibidang pengawasan dan deteksi kasus aktif dan persiapan fasilitas kesehatan yang ditunjuk sepenuhnya.

Ketersediaan alat tes khusus yang diperkirakan tiba minggu ini adalah langkah signifikan dalam arah yang benar.

Sebelumnya Sydney Morning Herald dan The Age mengungkapkan Indonesia belum mempunyai alat tes kit untuk mendeteksi virus ini.

Sebaliknya otoritas medis hanya mengandalkan tes pan-coronavirus yang secara positif dapat mengidentifikasi semua virus dalam keluarga corona seperti, flu, MERS, dan SARS.

Pengurutan gen itu kemudian diperlukan untuk menguji secara postif tentang virus ini, dan seluruh prosesnya memakan waktu hingga lima hari.

Dr Paranietharan mengatakan "Kami (WHO) prihatin, Indonesia belum melaporkan satu pun kasus yang dikonfirmasi di negara berpenduduk hampir 270 juta orang ini."

"Tetapi kami telah diyakinkan oleh otoritas terkait bahwa pengujian laboratorium telah bekerja dengan baik," tambahnya.

Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020.
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. (EPA-Efe/STR)

Lebih dari 2 juta turis Tiongkok mengunjungi Indonesia pada tahun 2019.

Negara-negara tetangga termasuk Australia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja dan Filipina semuanya telah mencatat kasus-kasus baru.

Larangan penerbangan antara Cina dan Indonesia baru mulai berlaku pada hari Rabu (29/1/2020), mendorong kekhawatiran tentang dampak ekonomi terhadap ekonomi Indonesia.

 

(Intisari/Afif Khoirul M)(TRIBUNNEWSWIKI.COM/ Abdurrahman Al Farid)

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved