Pemakaman Terduga Teroris Tebo

Tak Menyangka, Kades Ungkap Keseharian Terduga Teroris di Tebo:

Kabar meninggalnya Wahyu Firmansyah alias Ibnu Thayyi (29) pada Kamis (6/2/2020) lalu menggegerkan kampung halamannya.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Nani Rachmaini
Istimewa
Razali, Kepala Desa Teluk Pandan Rambahan, usai kedatangan jenazah ke rumah duka, Minggu (9/2/2020) dini hari. 

Tak Menyangka, Kades Ungkap Keseharian Terduga Teroris di Tebo: "Motong Karet Seperti Warga Lainnya"

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA TEBO - Kabar meninggalnya Wahyu Firmansyah alias Ibnu Thayyi (29) pada Kamis (6/2/2020) lalu menggegerkan kampung halamannya.

Pasalnya, selama ini mendiang termasuk orang yang berperilaku baik, sama seperti warga lainnya.

"Pergaulan sehari-hari, macam biasolah. Idak ado hal-hal yang mencurigakan, kalau di desa idak ado. Makonyo, kaget kito dengan kejadian ini," kata Razali, Kepala Desa Teluk Pandan Rambahan, usai kedatangan jenazah ke rumah duka, Minggu (9/2/2020) dini hari.

Kejadian yang dimaksud adalah kabar meninggalnya WF di Riau.

Sebelumnya diwartakan, pelarian Wahyu Firmansyah alias Ibnu Thayyi (29) berakhir di Desa Tolam, Kecamatan Bunut yang berbatasan dengan SP II, Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau.

WF ditangkap dan ditembak mati oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 pada Kamis (6/2/2020), sekitar pukul 18.25 WIB.

Diketahui, warga Padang Lamo, Desa Teluk Pandan Rambahan, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, Jambi ini meninggal dunia setelah dilumpuhkan dengan timah panas.

Informasi itu sudah sampai ke pihak keluarga pada Jumat (7/2/2020). Informasi yang Tribunjambi.com dapatkan, keluarga mengaku kaget menerima informasi kematian WF yang disebut-sebut merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah di Jambi.

Kata Razali, pihak keluarga sempat mencari keberadaanya. Wahyu Firmansyah disebut-sebut tidak terlihat di desa sudah sekitar satu bulan, sampai akhirnya berita kematiannya merebak ke Desa Teluk Pandan Rambahan.
Masih dari keterangan Kades, almarhum sehari-hari bekerja sebagai petani.

"Sehari-hari dia itu motong (karet), bertani, macam (masyarakat) yang lainnyo lah," ungkapnya.

Ibnu Thayyi meninggalkan seorang istri dan anak yang masih berusia 7 bulan.

Disambut Isak Tangis

Jenazah Wahyu Firmansyah alias Ibnu Thayyi (29) akhirnya tiba di rumah duka di Desa Teluk Pandan Rambahan, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, Jambi pada Minggu (9/2/2020) dini hari. Informasi yang Tribunjambi.com dapatkan, jenazah tiba di kediamannya diantar dengan ambulans sekitar pukul 04.30 WIB.

Kedatangan almarhum diiringi isak tangis keluarga dan kerabat yang sudah menunggu di rumah duka. Jenazah dikawal pihak Polsek dan Koramil setempat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kapolres Tebo melalui Kapolsek Tebo Ulu, Iptu Iswahyudi yang berada di rumah duka menjelaskan, jenazah dimakamkan pada Minggu (9/2/2020) pagi di pemakaman setempat.

"Tadi kami sudah tanya pihak keluarga, pagi ini akan dimakamkan," terangnya.

Hal itu mengingat Ibnu Thayyi sudah meninggal dunia sejak Kamis (6/2/2020) lalu. Jenazahnya sempat disemayamkan di Rumah Sakit Bhayangkara Riau.

Pengambilan Sampel DNA

Sementara itu, pihak kepolisian juga mengambil sampel berupa liur keluarga WF untuk dicocokkan.

Pengambilan sampel DNA dilakukan terhadap istri dan anak dari Wahyu Firmansyah yang berinisial R dan A yang masih berusia 7 bulan berupa air liur menggunakan katembat.

Pengambilan sample disaksikan Kapolsek Tebo Ulu, Iptu Iswahyudi, Kades Teluk Pandan Rambahan, Razali pihak lecamatan, keluarga, dan masyarakat Desa Teluk Pandan Rambahan.

Pengambilan sampel DNA tersebut akan dikirim ke Inafis Mabes Polri, guna memastikan bahwa WF yang ditembak di Provinsi Riau berasal dari Tebo.

Jasad Wahyu Firmansyah diberangkatkan dari Riau sekitar pukul 18.00 WIB, Sabtu (8/2/2020).

Sebelumnya diwartakan, seorang terduga teroris benama Wahyu Firmansyah alias Ibnu Thayyi (29) berakhir di Desa Tolam, Kecamatan Bunut yanh berbatasan dengan SP II, Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau. WF ditangkap dan ditembak mati oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 pada Kamis (6/2/2020), sekitar pukul 18.25 WIB.

Diketahui, warga Padang Lamo, Desa Teluk Pandan Rambahan, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, Jambi ini meninggal dunia setelah dilumpuhkan dengan timah panas.

Informasi itu sudah sampai ke pihak keluarga pada Jumat (7/2/2020). Informasi yang Tribunjambi.com dapatkan, keluarga mengaku kaget menerima informasi kematian WF yang disebut-sebut merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah di Jambi.

Keluarganya berangkat menjemput mendiang Jumat malam.

"Malam ini rencananya keluarga korban akan berangkat ke Pekanbaru untuk melihat korban," kata Riko, Sekretaris Desa Teluk Pandan Rambahan Jumat (7/2/2020) lalu.

Selain itu, pihak kepolisian juga mengambil sampel DNA keluarga untuk dicocokkan dengan DNA WF.

Sumber Tribunjambi.com menambahkan, pengambilan sampel DNA dilakukan terhadap istri dan anak dari Wahyu Firmansyah yang berinisial R dan A yang masih berusia 7 bulan berupa air liur menggunakan katembat. Pengambilan sample disaksikan Kapolsek Tebo Ulu, Iptu Iswahyudi, Kades Teluk Pandan Rambahan, Razali pihak lecamatan, keluarga, dan masyarakat Desa Teluk Pandan Rambahan.

Pengambilan sampel DNA tersebut akan dikirim ke Inafis Mabes Polri, guna memastikan bahwa WF yang ditembak di Provinsi Riau berasal dari Tebo.

Keterangan yang didapat, Sekdes Teluk Pandan akan ikut mendampingi anggota keluarga untuk berangkat ke Pekanbaru.

Berdasarkan keterangan warga, Wahyu Firmansyah memang tidak terlihat di desa selama sebulan terakhir.

Tidak ada informasi tentangnya, sampai kabar kematiannya sampai ke Desa Teluk Pandan. Wahyu Firmansyah, meninggalkan seorang istri dan seorang anak berusia 7 bulan.
(Tribunjambi.com/ Mareza Sutan A J)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved