Berita Tanjab Timur
Samsu Pasrah Ruang Tamu Rumahnya Tertancap Tiang PLN Dengan Kondisi Memprihatinkan
Samsu (45) warga Dusun suka negara Rt 01 Desa Lambur Luar Kecamatan Muara Sabak Timur tidak dapat berbuat banyak
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Nani Rachmaini
Samsu Pasrah Ruang Tamu Rumahnya Tertancap Tiang PLN Dengan Kondisi Memprihatinkan
Laporan Wartawan Tribunjambi.com, Abdullah Usman
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Samsu (45) warga Dusun Suka Negara RT 01 Desa Lambur Luar Kecamatan Muara Sabak Timur tidak dapat berbuat banyak, pasalnya rumah yang didiaminya sejak puluhan tahun silam pada bagian dalam ruang tamu tertancam tiang PLN yang membahayakan, Minggu (9/2).
Kondisi tersebut sudah terjadi sejak lama bahkan hitungan tahun, dirinya sudah kerap kali melaporkan keadaan tersebut ke pemerintah desa setempat maupun ke Pihak PLN. Namun hingga saat ini tak kunjung ada tindakan.
Pantauan Tribunjambi.com di lapangan, tiang PLN yang terbuat dari kayu tersebut kondisinya sudah memprihatinkan, selain mulai lapuk dan terancam ambruk.
Hanya saja pada bagian tiang diberi kayu penyangga dan diikat menggunakan plat besi oleh pemilik rumah.
• Heboh Virus Corona Rugikan Nelayan Sabak, Kab Tanjab Timur Karena Tak Bisa Ekspor Udang Ketak
• Bukan Cuma Indonesia vs China di Natuna, 4 Negara Ini Diganggu China di Laut
• Suami Bunuh Istri Setelah 10 Tahun Menikah, Korban Ditemukan Penuh Luka Tusukan Di Sekujur Tubuh
"Sudah beberapa kali kita melapor ke pihak desa namun belum ada tanggapan hingga saat ini hanya saja tanggapan mereka akan kita usahakan nanti," ujar Samsu.
Tidak jarang dirinya bersama keluarga yang tinggal di rumah tersebut merasa was was. Pasalnya saat ini ketika terjadi hujan otomatis air hujan akan ikut mengalir ke dalam rumah akibat atap yang sudah berlobang besar akibat termakan uaia.
"Kalo hujan mau tidak mau kita ngungsi untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan. Beruntung jika hujannya siang kalo malam hari itu yang kami khawatirkan belum lagi kadang angin kencang," tambahnya.
Saat ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, dirinya terpaksa mengikat tiang PLN tersebut dengan menambah plat besi sebagai pengikat.
Mengingat tiang tersebut sudah ada sejak tahun 95 silam bahkan sebelum desa tersebut dimekarkan.
"Asal usulnya duluan rumah namun karena kondisi pemekaran desa akhirnya rumah berubah. Sehingga tiang rumah jadi berada di dalam rumah (tidak dapat digeser)," jelasnya.
Harapannya pihak PLN segera memindahkan tiang yang terbuat dari kayu tersebut kondisinya tidak layak dan sudah lapuk termakan usia. Dirinya menai pihak PLN juga tidak prihatin dan tidak ada tindakan untuk mengatasi hal tersebut.
"Setiap kali mengadu ke pihak PLN selalu bilang nanti kita usahakan. Namun hingga saat ini tidak ada juga," tuturnya
Selain rumahnya di ujung kampung juga ada rumah yang senasib sepertinya. Karena sebelumnya lokasi tiang pada beberapa tahun sebelumnya merupakan belakang rumah yang saat ini berubah menjadi muka rumah.