WHO Khawatir di Indonesia Belum Ada Positif Corona, 3 Analisa Penyebabnya, Termasuk Soal Doa

Tentunya pertanyaan ini melihat dari negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang telah melaporkan kasus tersebut.

Editor: Nani Rachmaini
Tribunnews/Irwan Rismawan
Warga melakukan zikir dan doa bersama di Masjid Agung Natuna, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020). Zikir dan doa bersama yang bertemakan 'Dari Natuna Selamatkan Indonesia' ditujukan untuk keselamatan dan kesehatan warga Indonesia dari wabah virus corona. Tribunnews/Irwan Rismawan 

WHO Khawatir di Indonesia Belum Ada Positif Corona, 3 Analisa Penyebabnya, Termasuk Soal Doa

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA — Sampai saat ini di Indonesia masih belum ada yang terkangkit novel corona virus atau virus corona yang kini sudah menjadi wabah internasional.

Kondisi ini justru banyak menimbulkan pertanyaan mulai dari kapabilitas pemerintah hingga ketersedian alat.

Tentunya pertanyaan ini melihat dari negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang telah melaporkan kasus tersebut.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono mencoba menjawab kekhawatiran tersebut.

Korban Virus Corona 6 Februari 2020
Korban Virus Corona 6 Februari 2020 (tangkapan Layar: thewuhanvirus.com)

1. Memperhatikan Orang, Virus, dan Lingkungan

Menurut Anung tiga point yakni orang (host), agent (virus) dan lingkungan saat ini terus menjadi perhatian pemerintah untuk mencegah masuknya virus tersebut.

Dari segi orang ini berkaitan dengan daya tahan tubuh yang berbeda, walaupun kalau digolongkan secara etnis masih perlu adanya evaluasi lagi.

“Bagaimana kekebalan tubuh orang per orang etnis satu dengan yang lain pada penyakit berbeda-beda. Ini lah yang terus kita monitor apakah karena faktor ini di Indonesia sampai tidak ditemukan,” ucap Anung melalui sambungan telepon saat konferensi pers Kementerian Kesehatan, Kamis (6/2/2020).

Kronologi Penangkatan Terduga Teroris Asal Jambi di Pelalawan, Lempar Bom dari Kapal

Penculik Anak di Grobogan Terkapar di Tangan 3 Bocah, Dihajar Pakai Batu dan Didigigit

Kemudian pemerintah juga terus mencoba mengenali virus dari berbagai penelitian mulai dari cara penularan hingga cara penyebarannya.

“Virusnya kan makin jelas, diketahui kemungkinan tentang bertahan di suhu berapa seperti mati diatas 70,” kata Anung.

Terkait lingkungan, pemerintah juga terus mengamati faktor kondisi lingkungan di Indonesia dengan iklim tropis yang dinilai bisa mengantisipasi perkembangan virus.

“Keiga soal environment kita kan di negara tropis masyarakat banyak di luar ruangan, apakah ada pengaruhnya terhadap virus masih kita teliti,” ucap Anung.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes Dr Anung Sugihantono? dan Direktur Tata kelola Obat Publik Kemenkes, Saidah saat menggelar konferensi pers di Natuna, Kamis (6/2/2020).
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes Dr Anung Sugihantono? dan Direktur Tata kelola Obat Publik Kemenkes, Saidah saat menggelar konferensi pers di Natuna, Kamis (6/2/2020). (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)

2. Tidak Ada Peningkatan Angka Kematian Pneumonia

Melihat dari kejadian di Wuhan, pasien yang terjangkit novel corona virus mayoritas menunjukkan gejala seperti penyakit pneumonia.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved