Tolak Masuk Karantina, Orang Ini Memilih Meninggal Dirumah, Kondisi Suhu Tubuh Capai 39,3 Derajat

Wabah virus Corona makin hari makin membuat khawatir banyak orang. Kali ini kisah menyentuh hati datang dari penduduk dari daratan China.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Kolase Jingshan Public Security Bureau/WeChat via Daily Mail
Xiao (25) pemerkosa yang kabur setelah korbannya batuk dan mengaku tertular virus corona dari Wuhan, China. 

Menurut Wang, satu-satunya tempat yang dapat mereka datangi saat ini berdasarkan pedoman pemerintah adalah lokasi karantina.

Namun melihat kondisi karatina membuatnya memilih mati di rumah.

"Namun, jika kami pergi, apa yang terjadi pada paman akan terjadi juga pada ayah.

Jadi, kami memutuskan untuk mati di rumah," katanya.

Kesulitan Lain yang Dialami

Kisah serupa juga dialami oleh keluarga-keluarga lainnya.

Menurut Wang, orang-orang di lingkungannya tidak berbeda jauh kondisinya.

"Ayah teman saya bahkan ditolak oleh staf di lokasi karantina karena ia telah mengalami demam tinggi," ungkap Wang.

Sumber daya yang terbatas juga berbanding terbalik dengan besarnya populasi yang terinfeksi virus corona.

"Kami takut, kami tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya," tambahnya.

Wang mengatakan bahwa jika ia tahu kota akan diisolasi pada 23 Januari lalu, ia pasti telah pergi dari kota tersebut.

"Jika kami ada di tempat lain, mungkin ada harapan.

Saya tahu apakah orang-orang menyukai kami, yang mendengarkan pemerintah dan tinggal di Wuhan, membuat keputusan yang tepat atau tidak.

Namun, saya pikir, kematian paman telah menjawab pertanyaan itu," pungkas Wang.

(TribunMataram.com/Asytari Fauziah)

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved