Luka Tak Wajar di Tubuh Bocah SD, Ditemukan Jadi Mayat di Kebun, Terduga Pelaku Dikenal Pintar

Korban ditemukan dalam posisi tengkurap, ada luka goresan di leher anak itu yang diduga menjadi penyebab kematiannya.

Editor: Nani Rachmaini
Tribunbanyumas.com/Khoirul Muzaki
Pemakaman anak yang ditemukan meninggal di kebun warga desa Prigi Sigaluh 

Luka Tak Wajar di Tubuh Bocah SD, Ditemukan Jadi Mayat di Kebun, Terduga Pelaku Dikenal Pintar

TRIBUNJAMBI.COM, BANJARNEGARA -  Mafruf (13), siswa SDN Prigi 2 Kecamatan Sigaluh Banjarnegara yang ditemukan tewas di kebun warga menyisakan duka mendalam bagi keluarga.

Apalagi meninggalnya dengan cara tak wajar dan ditemukan meninggal di balik timbunan sampah dan dedaunan di kebun milik Sadiri, Senin malam (3/2/2020).

Anak itu sempat dinyatakan hilang sejak Jumat (31/1) lalu dan  ditemukan setelah warga mencium aroma tak sedap di kebun milik Sadiri.

Korban ditemukan dalam posisi tengkurap, ada luka goresan di leher anak itu yang diduga menjadi penyebab kematiannya.

Mafruf kini telah beristirahat dengan tenang tetapi duka mendalam masih tertinggal di benak keluarga korban.

Medina Moesa vs Nikita Mirzani di Instagram, Nyai Beri Jawaban Bijak dan Halus untukistri Sajad Ukra

Begini Penampakan Penjara yang Ditempati Reynhard Sinaga, Masa Hukuman 30 Tahun, Mirip Harry Potter

Bikam Sukamto, ayah Mafruf mengaku sedang bekerja di Kabupaten Wonosobo sebagai buruh pabrik pemotongan kayu saat anaknya pergi dan tak pulang, Jumat (31/1).

Karenanya, ia tak mengatahui persis kronologi puteranya saat pergi dari rumah dan tak kembali.

"Tapi cerita mbakyunya, dia mau beli jajan terus main," katanya.

Bikam pun segera pulang ketika mendapati anaknya tak kembali ke rumah hingga petang tiba.

Ia bersama warga lain bahu membahu mencari korban hingga pencarian itu menemui titik terang tetapi ini sekaligus menjadi kabar buruk baginya.

Ia berhasil menemukan putranya, namun dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Kesedihan melanda, anak kelima dari delapan bersaudara yang telah dia besarkan kini telah tiada.

Bikam tak menyangka ada seorang yang tega melukai anaknya hingga meninggal.

Ia pun berharap ada keadilan dalam penanganan kasus yang menimpa anaknya ini.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved