Apa yang Dilakukan ke Mayat Korban Virus Corona yang Meninggal? Ternyata Begini Perintah Pemerintah
Wabah virus corona memasuki babak baru nyaris dua minggu setelah pandemi itu mewabah di negeri tirai bambu.
Sejauh ini China menempatkan 16 kota terkunci, dalam situasi 55 juta orang hidup dibawah karantina.
Dua rumah sakit darurat telah dibangun hanya dalam waktu beberapa hari di Wuhan.
Saat ini Wuhan masih menjadi pusat infeksi, dan kote tersebut disegel oleh pemerintah hampir dua minggu.
Pejabat China kini terus melakukan penambahan fasilitas rumah sakit karena jumlah korban berjatuhan terus bertambah.
Selain pemusnahan mayat secara langsung, laporan lain menyebut pemerintah China mengkremasi mayat-mayat korban virus corona tanpa konfirmasi.
• Rilis Terbaru Tahun 2020, Begini Cerita Komik Death Note Special One-Shot Bisa Dibaca Gratis Disini
Hal ini ditemukan setelah penelusuran di rumah-rumah kremasi yang mengaku mendapat kiriman mayat dari rumah sakit tanpa adanya konfirmasi tentang identitas mayat tersebut.
Sudah 27 hari sejak virus itu muncul, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengeluarkan peringatan keadaan darurat global atas virus corona.
Virus corona atau dikenal dengan 2019-nCoV adalah infeksi mirip SARS yang menyerang sistem pernapasan.
Penyakit ini muncul tanpa gejala selama dua minggu sebelum menjadi batuk kering dan demam dengan gejala seperti pneumonia.
Para ahli percaya bahwa itu mungkin berasal dari Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan tempat hewan-hewan eksotis dan domestik dijual untuk konsumsi manusia.
Masa inkubasi yang lama dari virus diyakini memicu penyebaran, dan dapat ditransfer antara pembawa sebelum gejala bahkan dapat berkembang. (*)
• VIDEO Viral Pasangan Lansia yang Terjangkit Corona Ucapkan Salam Perpisahan, Mengharukan
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Korban Wuhan yang Meninggal Akibat Virus Corona Tak Dimakamkan, Dimusnahkan dengan Cara Tak Biasa