Apa yang Dilakukan ke Mayat Korban Virus Corona yang Meninggal? Ternyata Begini Perintah Pemerintah
Wabah virus corona memasuki babak baru nyaris dua minggu setelah pandemi itu mewabah di negeri tirai bambu.
Apa yang Dilakukan ke Korban Virus Corona yang Sudah Meninggal Dunia? Ternyata Begini Perintah Pemerintah
TRIBUNJAMBI.COM - Wabah virus corona memasuki babak baru nyaris dua minggu setelah pandemi itu mewabah di negeri tirai bambu.
Kini pemerintah China berusaha mati-matian utuk menghentikan wabah tersebut.
Beragam cara dilakukan termasuk yang terbaru adalah melarang pemakaman bagi korban virus corona karena dianggap berbahaya.
Mengutip DailyStar Selasa (4/2/20) peraturan ketat dikeluarkan oleh pemerintah, tentang penangananan korban yang meninggal akibat virus corona.
• Harga TBS Kelapa Sawit di Jambi Turun Lagi, Bagaimana dengan Harga Getah Karet?
• Viral Pria 35 Tahun Nikahi Nenek 80 Tahun, Malam Pertama Sukses Bikin Nenek Gak Bisa jalan
Hingga saat ini korban terus berjatuhan, setidaknya sudah lebih dari 300 nyawa melayang akibat virus corona.
Meski demikian, ada setidaknya lebih dari 100 korban yang berhasil diselamatkan, dengan sisanya sekitar 17 ribu orang terpapar virus tersebut.
Kini kabar terbarunya, pemerintah China mengeluarkan intsruksi suram tentang penanganan mayat korban virus corona.
Tak main-main, korban virus corona yang meninggal dilarang dimakamkan tetapi harus dimusnahkan dengan segera.
Menurut Global Times, dekrit tersebut memberi tahu bahwa korban virus corona yang meninggal harus dimusnahkan dengan cara dibakar.
Mengutip Komisi Kesehatan Nasional, publikasi tersebut mengkonfirmasi bahwa semua mayat harus dibakar "dekat dan segera".
Ia menambahkan, "Pemakaman atau pemindahan mayat tidak diizinkan.
Pemakaman tidak diizinkan untuk menghindari penyebaran virus."
• Masih Lengkapi Sarpras, Perindag Tanjab Timur Pastikan Pasar Muara Sabak Timur, Beroperasi Tahun Ini
Skala penuh wabah ini masih belum jelas karena laporan-laporan yang menyedihkan terus muncul dari Cina.
Video yang belum dikonfirmasi membanjiri media sosial yang menunjukkan kematian di jalanan dan tumpukan tas mayat di rumah sakit.