Ini Penyebab 15 ASN di Tanjab Barat Mengajukan Cerai, Ada Pasangannya Selingkuh
Ketidakcocokan, pertengkaran dan perselingkuhan menjadi penyebab perceraian pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Teguh Suprayitno
Ini Penyebab 15 ASN di Tanjab Barat Mengajukan Cerai, Ada Pasangannya Selingkuh
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Ketidakcocokan, pertengkaran dan perselingkuhan menjadi penyebab perceraian pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Berdasarkan data yang diterima Tribunjambi.com dari Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Tanjab Barat terdapat belasan PNS yang mengajukan permohonan perceraian.
Kepala Bidang Pengadaan, Status dan Informasi Pegawai, BKPSDN Tanjab Barat, Ridwan menyampaikan sebanyak 11 PNS mengajukan permohonan perceraian sepanjang tahun 2019.
Kata Ridwan, PNS yang mengajukan perceraian tersebut didominasi ketidakcocokan yang berujung pada keharmonisan rumah tangga.
• Kesaksian Korban yang Masih Hidup Akibat Kecelakaan Maut di Simpang Rimbo, Mengerikan
• Seorang Ibu Muda 16 Tahun dan Bayinya Tewas Lompat dari Gedung Rumah Sakit, Meninggal
• PENAMPAKAN 31 Perawat Virus Corona di Wuhan Potong Rambut, Demi Keselamatan Nyata Pasien
Selain itu yang menjadi penyebab putusnya hubungan suami-istri juga disebabkan karena pasangannya melakukan perselingkuhan. Sehinggga diajukan perceraian.
"Tahun lalu (2019) 11 orang ASN Tanjab Barat mengajukan permohonan perceraian. Di antara penyebabnya karena ketidakcocokan, perselingkuhan, faktor tidak memiliki keturunan," ungkapnya kepada Tribunjambi.com di ruang kerjanya, Senin (3/2/2020).
Selain itu, Ridwan mengungkap jika pertengkaran yang berujung pada kekerasan dalam rumah tangga menjadi alasan untuk berpisah. Karena pertengkaran itu tidak ada keharmonisan dalam rumah tangga .
Ada juga yang menjalani hukuman pidana penjara.
Sementara untuk tahun 2020 memasuki bulan kedua, empat orang pegawai negeri telah mengajukan permohonan perceraian ke BKPSDM Tanjab Barat. Alasan para pemohon tersebut relatif sama dengan pemohon sebelumnya.
"Awal tahun 2020 ini sudah empat orang mengajukan permohonan untuk bercerai," tandasnya. (Darwin Sijabat/ Tribunjambi.com)