Misteri Jeritan dan Rintihan di Rumah Kos Terungkap,Mardiyana Bersimbah Darah Dihabisi Mantan Suami
Heboh suara jeritan dari dalam rumah kos di Surabaya, ternyata suara dari korban pembunuhan.
Risma didampingi beberapa jajaran di lingkungan Pemkot Surabaya, satu di antaranya Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A), Chandra Oratmangun dan jajarannya.

Suasana haru menyelimuti rumah duka, terlebih saat Risma bertemu langsung dengan anak korban.
Bahkan Risma, menyuapi kedua anak korban yang masing-masing diketahui berusia 9 dan 13 tahun.
Selama satu jam lebih, Risma tak henti-hentinya memberikan semangat kepada mereka, bahkan Risma sempat mengatakan akan membelikan sepeda untuk mereka.
4. Korban dikenal gigih
Keluarga tak kuasa, menahan tangis lantaran wanita tewas bersimbah darah di rumah kos Surabaya ini dikenal sebagai pribadi yang baik.
Meski hidup sendiri, korban dikenal gigih dalam mencari nafkah untuk keempat putra putrinya.
"Korban tinggal disini dengan dua anaknya satu sudah SMA dan satunya SMP. Sementara dua lainnya dititipkan ke neneknya di Mojokerto," kata Suli warga sekitar.
Untuk menghidupi anak-anaknya, Mardiyana biasa berjualan makanan di depan gang.
5. Pelaku sakit hati
Berdasarkan hasil interogasi sementara, Abdus Salam, tersangka merupakan suami siri yang menikah sejak tahun 2017 dan telah berpisah sejak satu tahun lalu.
Kedatangan tersangka ke rumah korban dengan maksud untuk membicarakan rujuk kembali.
"Tersangka mengajak rujuk korban. Namun tersangka tak memiliki uang. Sehingga korban menolak dan mengembalikan surat nikah siri. Karena emosi, tersangka kemudian mencabut pisau dapur dari dapur rumah kos korban dan langsung menusuk korban beberapa kali," jelas AKBP Sudamiran, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya.
Setidaknya, ada tiga luka tusuk di bagian perut korban yang membuatnya kehabisan darah hingga meninggal dunia.