Biaya Haji 2020 Dipastikan Tidak Naik, Kuota Haji 231.000 Jemaah

Biaya Perjalanan Ibadah Haji ( BPIH) tahun 1441 H atau tahun 2020 diputuskan tidak naik alias tetap sama seperti tahun 2019, yakni sebesar Rp 35.235.

Editor: Suci Rahayu PK
Tribunnews/Muhammad Husain Sanusi/MCH2019
Ilustrasi jemaah haji 

Biaya Haji 2020 Dipastikan Tidak Naik, Kuota Haji 231.000 Jemaah

TRIBUNJAMBI.COM - Biaya Perjalanan Ibadah Haji ( BPIH) tahun 1441 H atau tahun 2020 diputuskan tidak naik alias tetap sama seperti tahun 2019, yakni sebesar Rp 35.235.602.

"Panja Komisi VIII DPR tentang BPIH tahun 1441 H/2020 M dan Panja BPIH Kemenag RI, menyepakati besaran rata-rata BPIH atau biaya yang dibayar langsung oleh jemaah adalah rata-rata Rp 35.235.602," ujar Ketua Panja BPIH Marwan Dasopang, Kamis (30/1/2020) seperti diberitakan kompas.com

Keputusan tidak naiknya biaya haji 2020 ini disetujui oleh seluruh fraksi yang ada di Komisi VIII.

Marwan mengatakan, Panja Komisi VIII BPIH dan Panja BPIH Kemenag RI menyepakati asumsi nilai mata uang dollar AS (USD) dan Saudi Arabia (SAR) digunakan sebagai dasar penghitungan BPIH Tahun 2020.

Masjidil Haram
Masjidil Haram (Tribunnews.com/MCH2019)

Adapun 1 dollar AS ekuivalen dengan Rp 13.750 dan 1 SAR ekuivalen dengan Rp 3.666,67.

Ia menjelaskan, jumlah tersebut dirincikan bahwa harga rata-rata penerbangan pulang-pergi per jemaah dari embarkasi haji ke Arab Saudi sebesar Rp 28.600.000 seluruhnya dibayar oleh jemaah.

Kemudian akomodasi di Mekkah sebesar 4.250 SAR dengan rincian menjadi beban langsung jemaah sebesar 9,71 SAR atau Rp 35.596 serta dari dana nilai manfaat dan efisiensi sebesar 4.240,29 SAR.

Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Bahasa Latin dan Arab Lengkap dengan Terjemahan dan Video

Kronologi Tersebarnya Video yang Buat Geger WA, Biduan Berani Buka Baju dan Bra di Atas Panggung

Selanjutnya, biaya pemondokan ditetapkan sebesar 1.500 SAR atau Rp 5.000.505 yang selurunya dibayar oleh jemaah dan petugas haji daerah serta akan dikembalikan dalam mata uang SAR.

Ini termasuk biaya visa sesuai dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi sebesar 300 SAR atau ekuivalen Rp 1.000.101 seluruhnya yang dibebankan langsung kepada jemaah.

"Berdasarkan komponen yang diuraikan tersebut, maka BPIH 1441 H/2020 M sama dengan besaran BPIH tahun sebelumnya," lanjut dia.

"Selain itu, jemaah hanya membayar sebesar 51 persen dari rata-rata total BPIH sebesar Rp 69.174.167,97 dan sisanya 49 persen atau rata-rara Rp 33.938.595,97 per jemaah dibiayai dana yang bersumber dari nilai manfaat dan dana efisiensi," kata dia.

Adapun kuota haji tahun 1441 H atau 2020 M ini ada sebanyak 231.000 jemaah. Jumlah tersebut dibagi atas kuota jemaah reguler sebanyak 212.520 orang dan haji khusus sebanyak 18.480 orang.

Alami 9 Hal Ini? Waspada Diabetes Ya! 7 Makanan Ini Juga Picu Gula Darah Tinggi, Sering Kamu Makan?

Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat dengan Terjemahannya, Tersedia Dalam Tulisan Arab dan Latin

Empat maskapai layani operasional haji Indonesia 2020

Dilansir dari haji.kemenag.go.id Ada empat maskapai yang akan terlibat dalam operasional haji Indonesia 2020 mendatang, yaitu: Garuda Indonesia Airlines, Saudi Arabia Airlines, Citylink, dan Flynas.

Ini berbeda dengan tahun sebelumnya, operasional penerbangan haji hanya dilakukan oleh dua maskapai saja, yakni, Garuda Indonesia Airline dan Saudi Arabia Airline.

"Masalah haji ini sangat luar biasa kemajuannya yang dilakukan oleh teman-teman di Kemenag ini. Saya sangat senang sekali. Misalnya penerbangan sekarang bukan cuma dua (maskapai), sudah empat. Kita lihat lebih bersaing harganya," sebut Menteri Agama Fachrul Razi

Empat maskapai yang akan melayani rute penerbangan pada musim haji 2020 ini menurut Menag telah selesai melalui seluruh tahapan lelang, dan memiliki kualifikasi yang memenuhi syarat.

"Sudah (proses lelangnya). Dan pesawatnya, pesawat-pesawat bagus," jelas Menag.

Menurut Menag, dalam proses pengadaan yang dilakukan, Kemenag menentukan spesifikasi pesawat yang digunakan untuk menjamin keamanan serta kenyamanan jemaah haji.

"Kita tentukan spesifikasi pesawatnya. Kita tentukan pesawatnya tidak boleh pesawat tua. Jenis pesawatnya juga kita tentukan. Paling nggak 747 atau boeing yang selevel itu," ungkapnya.

Selain penambahan jumlah operator penerbangan, beberapa perbaikan haji lainnya pun dilakukan Kemenag.

Antara lain, penambahan fasilitas fast track yang semula hanya dilakukan di Bandara Soekarno Hatta, kini akan dinikmati juga oleh 38ribu jemaah haji yang berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya.

Disamping itu, Kemenag juga akan menambah jumlah katering di Makkah yang semula hanya 40 kali menjadi 50 kali.

" Yang terbaru, kita juga akan menggunakan Bandara Kertajati untuk memberangkatkan jemaah haji. Jadi mulai tahun ini, jemaah haji asal Jawa Barat dapat berangkat ke tanah suci langsung dari kampung halamannya," tutur Menag. (Kompas/kemenag)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved