Update 243 WNI 'Terjebak' di Karantina Wuhan, Virus Corona Meluas, 2.762 Terinfeksi, 81 Orang Tewas
Data tersebut mengacu informasi yang didapat Kemenlu dari Komisi Kesehatan Nasional China pada 26 Januari 2020 siang hingga pukul 13.48 WIB
Update 243 WNI 'Terjebak' di Karantina Wuhan, Virus Corona Semakin Meluas, 2.762 Orang Terinfeksi
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Informasi terkini, Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan ada 243 Warga Negara Indonesia (WNI) tinggal di wilayah yang sedang dalam status karantina oleh Pemerintah China.
Saat ini sebaran virus corona yang telah menewaskan puluhan orang semakin meluas.
Data tersebut mengacu informasi yang didapat Kemenlu dari Komisi Kesehatan Nasional China pada 26 Januari 2020 siang hingga pukul 13.48 WIB.
• Isu Virus Corona di Jateng, Reaksi Ganjar Pranowo Terima 3 Laporan Penanganan Suspect: Jangan Panik!
• FB LIVE Konferensi Pers Pemprov Jambi Pasien di RSUD Diduga Terinfeksi Virus Corona
• Siswi SD Asal Cianjur Pulang Keadaan Hamil Tua, Ini yang Terjadi Selama Diculik Selama 4 Tahun
"Jumlah WNI yang tinggal di daerah karantina sebanyak 243, mayoritas adalah mahasiswa yang tersebar di Wuhan, Xianning, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, Enshi, dan Shiyan," ujar Teuku Faizasyah di gedung Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Senin (27/1/2020).
Dia menjelaskan, saat ini seluruh WNI tersebut dalam keadaan baik, sehat, dan tidak ada yang terjangkit virus corona.
Kementerian Luar Negeri RI juga terus memantau perkembangan wabah virus corona jenis baru (2019-nCoV) di negeri Panda.
Teuki Faizasyah menyebutkan, total jumlah pasien terinfeksi wabah tersebut saat ini telah mencapai 2.762 orang dengan jumlah pasien terduga terinfeksi atau suspected ada 5.794.
Total korban tewasb akibat serangan virus corona hingga kemarin mencapai 80 orang yang tersebar di 29 provinsi dan kota dari total 31 provinsi/kota di China.
"Pemerintah Cina telah melakukan kebijakan karantina terhadap 15 kota di Provinsi Hubei," ujar Faizasyah.
Kemlu RI, KBRI Beijing, dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Tiongkok telah membangun jalur komunikasi melalui grup wechat untuk berkomunikasi dan memonitor keadaan WNI, serta memberikan bantuan yang yang diperlukan.
Guna merancang secara detail upaya tambahan yang perlu diambil, dikatakan Teuku Faizasyah pada 26 Januari 2020 atas instruksi Menlu RI, telah dilakukan video conference antara Kemlu dan Kemenkes dengan KBRI Beijing, KJRI Shanghai, KJRI Guangzhou, KRJI Hong Kong, dan KDEI Taipei.

"KBRI Beijing telah mengupayakan bantuan logistik bagi WNI yang berada di daerah karantina dan berkoordinasi dengan otoritas Cina mengenai bantuan logistik masih terus dilakukan," ujar Faizasyah.
Pemerintah Ri mengimbau agar WNI yang ada di Cina lebih waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan berupa menjaga stamina, menjaga kesehatan, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, mereka juga diimbau agar menggunakan masker, menghindari keramaian, serta selalu menjalin komunikasi dengan perwakilan RI terdekat.