Mahasiswa Asal Indonesia Ungkap Kondisi Sebenarnya di Wuhan di Tengah Wabah Virus Corona

Sejumlah mahasiswa asal Indonesia hingga Senin (27/1/2020), masih terisolasi di Kota Wuhan di China.

Editor: Heri Prihartono
kompas.com
foto dok Dinsos Aceh, Sejumlah mahasiswa asal Aceh yang terisolasi di Wuhan, Minggu (26/01/2020).(KOMPAS.COM/TEUKU UMAR) 

Pemerintah Indonesia lewat KBRI sudah menjanjikan akan mengirim logistik tetapi sampai sekarang masih terhalang masalah transportasi. Sehingga mereka harus menyediakan makan stok makanan pribadi yang banyak.

"Ya, harapan kami ingin yang terbaik kalau bisa dipindahkan dari Wuhan. Kami menunggu koordinasi dengan KBRI," ujarnya.

Kondisi terkini Kota Wuhan.
Kondisi terkini Kota Wuhan. (istimewa)

Sementara mahasiswa lainnya, Muhammad Aris Ichwanto sebagai PhD Candidate in Principle of Education, Central China Normal University mengatakan sudah berada di Malang sejak Januari lalu. Namun, ia tetap berkoordinasi dengan para pelajar di Wuhan.

"Saya sudah berada di Malang kebetulan saya adalah ketua mahasiswa di kampus Central China Normal University. Namun saat ini saya menjadi koordinator dan perwakilan teman teman dikampus saya dengan KBRI dan Kemenlu dalam mengkoordinasikan teman-teman. Saya kembali tanggal 13 Januari karena liburan semester," jelasnya kepada Tribun Medan.

Aris mengatakan, teman-temannya dalam keadaan baik karena mereka berada di wilayah kampus. Logistik juga masih aman di kampus karena sebagian besar adalah pelajar atau mahasiswa.

"Kami terus berkoordinasi dengan KBRI sejak hari pertama lock down Kota Wuhan. Kita ada grup pengurus PPIT Wuhan, para ketua ranting (kampus), KBRI, dan Kemenlu," tuturnya.

Mereka langsung mendapatkan arahan untuk mendata teman yang ada di Wuhan dan melalui arahan KBRI, mereka juga membantu teman-teman WNI mahasiswa luar Wuhan yang sedang liburan dan tidak bisa kembali ke kota mereka untuk mencarikan tempat yang aman untuk tinggal (hotel).

"Pendataan terus berlanjut dengan pendataan logistik dan kondisi teman-teman setiap pagi dan sore. Untuk menjamin teman-teman tidak kekurangan. Karena bertepatan dengan libur Imlek juga jadi banyak yang tutup toko untuk beberapa hari kemarin. KBRI juga memastikan jika logistik tetap aman," ujarnya.

Lewat siaran pers, Jumat (24/1/2020), Persatuan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) cabang Wuhan atas nama Nur Mursyafak mengabarkan bahwa jumlah Mahasiswa dan WNI di Wuhan 93 orang (per 24 Januari,11.00 waktu Wuhan).

Tidak ada laporan WNI di kota Wuhan yang terjangkit virus Corona. Semua mahasiswa rata-rata tinggal di asrama dan selalu dalam pantauan kampus.

Hampir seluruh kampus di Wuhan melakukan tindakan pencegahan dengan memberikan masker, sabun cair dan thermometer gratis kepada tiap mahasiswa.

PPIT Wuhan selalu berkoordinasi dengan KBRI Beijing, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dan telah bergabung dengan group wechat untuk mempermudah komunikasi dan konsultasi.

WNI di Wuhan dimonitor oleh KBRI Beijing tiap saat, KBRI meminta untuk tidak panik.

Akses transportasi memang ditutup sementara baik kereta, pesawat, bus dari Wuhan maupun menuju Wuhan untuk mengurangi risiko penyebaran Virus Corona. Pemerintah pastikan supply makanan ke Wuhan tidak terganggu dan supermarket akan tambah stok makanan.

(cr17/tribun-medan.com)

 
 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul HEBOH VIRUS CORONA - Inilah Cerita WNI Tentang Kondisi Terbaru di Wuhan, Berharap Segera Dipindahkan, https://medan.tribunnews.com/2020/01/27/heboh-virus-corona-inilah-cerita-wni-tentang-kondisi-terbaru-di-wuhan-berharap-segera-dipindahkan?page=all.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved