Kondisi Mbah Iyah setelah Rambut Gimbal 1,5 Meter Dicukur, Sebelumnya Jadi Sarang Tikus

"Dia sekarang sudah berada di tempat yang lebih baik dan layak. Saya bilang, ini semua teman-teman saya. Jangan khawatir semua menjaga Anda..."

Editor: Duanto AS
Istimewa
Ardian Kurniawan Santosa (bertopi) memegang rambut gimbal Mbah Iyah. 

Iyah buang air besar di dalam rumah. Kencing juga di dalam rumah.

Makan juga di tempatnya yang penuh kotoran dan berbau. Kotoran Iyah, sampai membatu.

“Saya pegang. Saya kira batu, ternyata kotoran Iyah,” katanya.

Ardian coba mendekat, mengajak bicara Iyah.

“Assalamualaikum. Namanya siapa?” tanya Ardian.

Iyah tetap diam. Tidak menanggapi. Ardian terus mendekat dan mengajaknya ngomong.

“Namanya siapa?” tanya Ardian mengulang.

“Heh?”, jawab Iyah.

Ardian lantas mendekat lagi. Dia dekatkan telinganya ke muka Iyah, agar bisa mendengarkan omongan Iyah yang kala itu sangat terdengar lirih.

"Saya pegang tangannya. Dia lantas balas pegang. Dia pegang tangan saya erat sekali. Tiba-tiba, dia bicara lantang. Dan mau diajak ngomong,” cerita Ardian.

“Mbah, rambute tak potong ya (rambutnya saya potong ya, red),” rayu Ardian.

"Iya tapi diwenehi (diberi,red) obat ya,” jawab Iyah.

“Kok diberi obat kenapa?” tanya Ardian lagi.

"Ono ulere (ada ulatnya, red/di rambut gimbal Iyah). Mau wis entuk siji uler, terus tambah telu uler (tadi sudah dapat satu ulat, terus dapat tiga ulat," katanya.

Mbah iyah 1
Mbah iyah 1 (Istimew)

"Nanti di samponi. Tapi yang warnanya hitam," tambah Iyah.

Menurut Ardian, Iyah juga minta dibelikan susu, ditempatkan di gelas alumunium.

"Aku diajak jalan-jalan yo, dolan (bermain). Ning aku ra iso mlaku (tapi aku tidak bisa berjalan, red)," kata Iyah.

"Iya. tapi adus sik ya (iya, tapi mandi dulu ya, red). Masak mambu kayak ngene (Masak berbau seperti ini). Cukur sik, ben ayu (potong rambut dulu, biar cantik," rayu Ardian.

Setidaknya 30 menit Ardian membujuk Iyah agar mau mandi dan potong rambut.

Setelah Iyah mau dimandikan dan dipotong rambutnya, Ardian pamit pulang dulu. Karena waktu itu sudah sore.

“Saya hanya ingin memanusiakan manusia,” katanya kepada reporter Tribunjambi.com.

Tak disangka. Banyak orang peduli setelah dia mengisahkan pengalamannya ke media sosial.

23 Januari 2020, pagi, Ardian ditelepon temannya yang juga petugas Polsek Getasan.

Ternyata warga sudah berkumpul untuk mengevakuasi Iyah.

Kala itu Iyah tidak mau. Iyah hanya mau dengan Ardian. Maka, Ardian pun meluncur ke rumah Iyah. Ardian pun menemui Iyah, dan mengajaknya ngobrol.

"Mbah Iyah, arep tak potong saiki gelem pora (mau saya potong rambutnya mau apa tidak, red) ?", tanya Ardian.

Iyah pun mau.

Ardian pun langsung memotong rambut Iyah di dalam rumah.

Iyah pun menurut.

Iyah senyum-senyum. Bahkan, Iyah minta dibedaki wajahnya biar kelihatan cantik.

Memotong rambut Iyah yang gimbal butuh waktu sekitar 20 menit.

“Rambutnya alot. Bulu kudu saya merinding semua saat memotongnya. Saya sampai keringetan,” kisah pria yang tinggal di Desa Kopeng, Dusun Sleker, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, tersebut.

“Memotong rambutnya seperti mengusung rabuk satu ton,” tambahnya.

Setelah potong rambut selesai, Iyah diajak keluar.

Karena Iyah tidak bisa jalan, Ardian pun menggendongnya. Iyah dibawa ke yayasan sosial, tak jauh dari rumahnya, sekitar 4 kilometer. Iyah diantar naik mobil.

Di yayasan sosial itulah Iyah dimandikan dan dikeramasi rambutnya oleh relawan perempuan.

Iyah juga diberikan baju layak pakai dan kursi roda.

Iyah kelihatan senang. Bahkan, Iyah mau bercanda-canda dengan Ardian. Iyah sampai tertawa terpingkal-pingkal.

Mbah iyah 4
Mbah iyah 4 (Istimewa)

Setelah semua proses evakuasi terhadap Iyah selesai, Ardian pun pamit.

"Tak tinggal sik ya, kalau ono wektu tak moro (saya tinggal dulu ya, kalau ada waktu nanti saya ke sini lagi, red),” pamit Ardian.

Iyah pun merelakan Ardian. Mimik wajahnya terlihat sedih.

Tiga bulan ke depan, Iyah akan dirawat di yayasan sosial tersebut.

Rencananya, Sabtu, 25 Januari 2020, Ardian bersama para relawan akan membersihkan rumah Iyah. Rambut gimbal Iyah juga akan dikubur di dekat rumahnya. (Tribunjambi.com)

Dikompilasi dari artikel Kompas.com dengan judul "Rambut 2 Meter yang Jadi Sarang Tikus Dipotong, Sukiyah Mulai Komunikasi" dan Tribunjambi.com

Daftar Gebrakan Kemenpan RB Selama 100 Hari Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, Ada Wacana PNS Rumahan

Ingin Kuasai Harta, Pasutri di Jombang Bunuh Guru SMP, Terancam 20 Tahun Penjara

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved