HARIMAU Sumatera yang Diduga Menyerang Warga di Muarenim Ditangkap: Terdapat Luka pada Bagian Ekor
TRIBUNJAMBI.COM -- Seekor Harimau yang berhasil ditangkap di Kabupaten Muara Enim, mengalami luka pada bagian ekor.
TRIBUNJAMBI.COM -- Seekor Harimau yang berhasil ditangkap di Kabupaten Muara Enim, mengalami luka pada bagian ekor.
Dokter veteriner pembantu tim TWNC Sugeng Dwi Hastono menuturkan, pemulihan kondisi psikologis harimau sangat penting.
Dari temuan sejak Kamis, tim teknis menilai kondisi psikologis harimau paling terdampak dibanding fisik.
• Piala Dunia U-20 Tahun 2021 Gunakan VAR, Indonesia Sebagai Tuan Rumah Harus Siapkan Hal Ini
”Dari kondisi fisik, kami hanya menemukan luka pada bagian ekor, mungkin karena proses jeratan. Sementara kondisi psikologis yang cukup parah karena sikapnya kadang agresif dan kadang lesu,” ucap Sugeng. Seperti dikutip dari Kompas.id
Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang tertangkap di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dinyatakan masih dalam kondisi stres pasca evakuasi ke kawasan Konservasi Tambling, Lampung, Jumat (24/1/2020).
Kondisi stres menghambat proses observasi sehingga tim teknis mengupayakan pemulihan kondisi kesehatan harimau terlebih dulu.
• Download Gambar Ucapan Tahun Baru Imlek 2020 Bahasa Mandarin dan Inggris, Bisa Share di WhatsApp
Dokter veteriner tim teknis Tambling Wildlife Nature Conservation (TNWC) Sadmoko Kusumo Priyanto menyampaikan, harimau masih enggan memakan umpan hidup selama dua hari terakhir sejak Rabu (22/1/2020).
Harimau juga minim pergerakan dan lebih banyak berbaring.
Sadmoko menjelaskan, kecenderungan sikap harimau disebabkan stres sejak proses evakuasi.
Diketahui sebelumnya, harimau yang berkonflik dengan warga ini ditangkap dalam trap box (kotak perangkap) dan ditutupi kain hitam.
• Rocky Gerung Anggap Jokowi Tak Mau Anies Baswedan Jadi Presiden di 2024 hingga Sandiaga yang Dipuji
Saat penangkapan, kotak perangkap tersebut sempat ramai karena adanya kerumunan warga.

”Stres tersebut bisa dipicu berbagai kondisi. Kerumunan warga sejak penangkapan, kondisi penerbangan saat evakuasi, serta faktor lainnya yang tidak terlihat dapat berkontribusi pada tingkat stres harimau,” ujar Sadmoko, Jumat pagi.
Pada Kamis (23/1/2020), harimau sumatera ini telah diberi suplemen vitamin melalui daging potong mentah.
• Petugas Jemput Bola, Berikan Pelayanan Kesehatan Ternak di Kabupaten Sarolangun
Namun, belum ada progres yang signifikan dari kondisi kesehatan harimau.
Karena kondisi tersebut, tim teknis veteriner TWNC masih akan memantau kondisi harimau hingga sepekan mendatang.
Menurut Sadmoko, pemulihan psikologis harimau membutuhkan waktu paling lama.
Cepat atau lambatnya pemulihan bergantung pada kemampuan harimau untuk beradaptasi.
”Kalau kondisi harimau masih begini, sepengalaman saya, butuh waktu agak lama. Nanti akan kita lihat kecepatan dia untuk memulihkan diri seperti apa,” ujar Sadmoko.
• Juria Hartmans atau DJ Wilda yang Bakal Dinikahi Gading Marten? Siapa yang Ditikung?
Alasan harimau dievakuasi adalah karena adanya konflik dengan manusia.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Selatan sebelumnya mengidentifikasi pergerakan harimau sejak pertengahan November 2019.
”Kami telah pantau pergerakan harimau ini sejak kejadian di Tugu Rimau, Gunung Dempo, Pagar Alam, Sumatera Selatan. Kami mempelajari kemiripan pergerakannya. Meski begitu, perlu observasi lebih lanjut untuk memastikan harimau ini adalah yang menyerang warga waktu itu,” kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BBKSDA Sumatera Selatan Martialis Puspito.

Dari observasi sementara, Sadmoko menyampaikan, harimau ini berusia sekitar tiga atau empat tahun.
• Anggaran Dana Kelurahan dari Pusat Tahun 2020 untuk Kabupaten Sarolangun Menurun
• Download Lagu MP3 Bohemian Rhapsody dari Queen dan Lagu-lagu Lawas Terpopuler
Usia ini turut memicu stres akibat sulitnya persaingan habitat antar-harimau.
Sebagian harimau sumatera yang kalah bersaing kerap kali ditemukan mengarah ke perkampungan warga.
Sadmoko mengatakan, harimau akan dikondisikan dalam lokasi yang tenang hingga sepekan mendatang.
Kondisi tersebut bertujuan agar harimau lebih menyesuaikan diri dengan habitat yang ada.
• Hubungan Kedekatan Putri Delina - Teddy Jadi Sorotan Usai Kematian Lina, Berikan Kejutan Spesial
• Muncul Lagi Kerajaan Baru Bernama Kandang Wesi di Garut, Raja: Saya Hanya Mengajarkan Bela Diri
• VIDEO : Detik - detik Pemotongan Rambut Gimbal yang Tak Pernah Dicukur Selama 27 Tahun
”Kami kondisikan agar dia nyaman dengan habitat saat ini. Harimau mulai mengencingi spot tertentu dalam kandang yang menandakan keberadaannya di kandang. Biasanya, fase penandaan tersebut berlanjut dengan cakaran di tanah atau di pohon,” ujarnya.