Berita Tanjab Barat
Penanganan Kasus DBD Cuma Rp 90 Juta, DPRD Tanjab Barat Soroti Anggaran di Dinas Kesehatan
Penanganan Kasus DBD Cuma Rp 90 Juta, DPRD Tanjab Barat Soroti Anggaran di Dinas Kesehatan
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Deni Satria Budi
"Kami setuju anggaran dialihkan ke fisik seperti puskesmas dan faskes lainnya, tapi DBD yang masuk skala nasional, anggarannya disiapkan," sarannya.
Ucok Mora menegaskan, nanti melalui Komisi II, pihaknya akan melakukan pemanggilan Kadinkes Tanjab Barat dr. Hj. Andi Pada.
"Kita akan panggil untuk menjelaskan terkait anggaran penanganan kasus DBD ini," tegasnya.
Sementara itu, Sekretari Dinas Kesehatan Tanjab Barat dr. Johanes mengatakan, denggan kujungan DPRD ke Dinkes, membawa perubahan yang lebih baik ke depannya.
"Perubahan bukan hanya DBD saja, melainkan juga untuk kegiatan lainnya," kata dr Johanes.
Dari kunjungan DPRD bilang dr. Johanes, sehubungan dengan anggaran pihakanya berharap dapat dukungan dari anggota DPRD Tanjab Barat, khususnya anggaran di Dinas Kesehatan.
"Mungkin untuk anggaran DBD ini akan diusulkan oleh pemegang program. Jika ada perubahan akan kita usulkan di APBD Perubahan 2020," sebutnya.
Dari informasi yang didapat untuk kegiatan penanggulangan DBD, di satu titik fokus, Dinkes mengeluarkan dana Rp750 ribu. Untuk obat fogging sendiri Dinkes mendapatkan bantuan dari Provinsi Jambi.
Penanganan Kasus DBD Cuma Rp 90 Juta, DPRD Tanjab Barat Soroti Anggaran di Dinas Kesehatan (Tribunjambi.com/Darwin Sijabat)