Jelang Imlek - Menelusuri Sejarah Masuknya Bangsa Tionghoa ke Indonesia
Biasanya Imlek disambut meriah baik lewat peragaan budaya seperti barongsai, maupun lewat pesat diskon dan belanja di pusat-pusat perbelanjaan.
Dugaan awal masuknya bangsa China di Nusantara diketahui berkat penemuan benda arkeologi.

Dilansir dari buku Tionghoa dalam Pusaran Politik yang ditulis sejarawan Benny G Setiono, penemuan benda kuno yang memperlihatkan awal masuknya bangsa China antara lain tembikar di Jawa Barat, Lampung, dan Kalimantan Barat; juga kapak batu dari zaman Neolitikum.
Artefak itu memperlihatkan kesamaan dengan yang ditemukan di China pada periode yang sama.
Penemuan lainnya adalah genderang perunggu berukuran besar di Sumatera Selatan, yang termasuk dalam budaya Dongson atau Heger Type I pada periode 600 SM hingga abad ke-3 Masehi.
Nama Dongson diambil dari desa kecil di Thanh Hoa, Teluk Tonkin, di sebelah utara Vietnam.
Genderang perunggu dengan tinggi sekitar 1 meter dan berat lebih dari 100 kg itu memiliki kesamaan dengan genderang perunggu asal China yang berasal dari masa Dinasti Han.
Penemuan sejumlah benda arkeologi itu memperlihatkan bahwa ada kemungkinan terjadi lalu lintas pelayaran yang dilakukan masyarakat Tionghoa di China dengan masyarakat Nusantara.
Dugaan itu juga didukung dengan berbagai kronik dan cerita dari Dinasti Han, terutama pada masa pemerintahan Kaisar Wang Ming atau Wang Mang (6 SM - 1 SM).
Pada masa itu, bangsa China mengenal Nusantara dengan sebutan Huang Tse.
• Beredar Video Sepadang Kekasih Berbuat Mesum di Pinggir Sawah, Ini Kata Polisi Karanganyar
• Diduga Kelebihan Beban & Sengaja Digoyang-goyangkan, Jembatan Gantung di Obyek Wisata Bengkulu Putus
Perkembangan lebih lanjut adalah dengan penemuan adanya koloni masyarakat Tionghoa di Tuban, Gresik, Jepara, dan Lasem pada pemerintahan Kerajaan Airlangga.
Penemuan serupa juga terdapat di Banten.
Masyarakat Tionghoa dapat bermukim dan menjadi koloni setelah mereka mampu beradaptasi dan diterima dengan masyarakat setempat.
Koloni itu kemudian terus berkembang hingga terjadi pembauran.
Historiografi
Bangsa China memiliki peran besar dalam historiografi Indonesia.