Kisah Militer

SYARAT Jadi Anggota Kopassus & Pendidikan untuk Memperoleh Baret Merah, Lewati 'Neraka' di Cilacap

TRIBUNJAMBI.COM - Kehebatan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memang bikin banyaak orang terkagum-kagum.

Editor: ridwan
Intisari
Pelolosan dan Kamp Tawanan, salah satu materi latihan siswa Komando TNI yang paling berat 

Selama “pelolosan” si calon harus menghindari segala macam rintangan alam maupun tembakan dari musuh yang mengejar.

Dalam pelolosan itu, kalau siswa sampai tertangkap maka itu berarti neraka baginya karena dia akan diinterogasi layaknya dalam perang.

Para pelatih yang berperan sebagai musuh akan menyiksa prajurit malang itu untuk mendapatkan informasi.

Dalam kondisi seperti itu, si prajurit harus mampu mengatasi penderitaan, tidak boleh membocorkan informasi yang dimilikinya.

Fachrori Harap IKAPTK Sumbangkan Karya Bagi Pembangunan Jambi

Untuk siswa yang tidak tertangkap bukan berarti mereka lolos dari neraka.

Pada akhirnya, mereka pun harus kembali ke kamp untuk menjalani siksaan.

Selama tiga hari siswa menjalani latihan di kamp tawanan. dalam kamp tawanan ini semua siswa akan menjalani siksaan fisik yang nyaris mendekati daya tahan manusia.

“Dalam Konvensi Jenewa, tawanan perang dilarang disiksa. Namun, para calon prajurit Komando itu dilatih untuk menghadapi hal terburuk di medan operasi. Sehingga bila suatu saat seorang prajurit komando di perlakukan tidak manusiawi oleh musuh yang melanggar konvensi Jenewa, mereka sudah siap menghadapinya,” tulis Pramono Edhie.

Beratnya persyaratan untuk menjadi prajurit kopassus dapat dilihat dari standar calon untuk bisa mengikuti pelatihan.

Petaka Mesum Gratis di Mobil, Gara-gara Goyangan di Mobil Petugas Parkir Mall Semakin Curiga!

Nilai standar fisik untuk prajurit nonkomando adalah 61, namun harus mengikuti tes prajurit komando, nilainya minimal harus 70.

Begitu juga kemampuan menembak dan berenang nonstop sejauh 2000 meter.

“Hanya mereka yang memiliki mental baja yang mampu melalui pelatihan komando. Peserta yang gagal akan dikembalikan ke kesatuan Awal untuk kembali bertugas sebagai Prajurit biasa,” tutup mantan Danjen Kopassus ini.

Awal Tahun 2020, UNJA Wisuda 1.012 Wisudawan

Pengamat Sepak Bola Sebut Kwalitas Wasit di Jambi Menurun, Jam Terbang Kurang

Dipecat Gara-gara Hak Siar Liga Inggris, Helmi Yahya Akan Tempuh Jalur Hukum!

Baca kisah-kisah Kopassus dan pasukan elite TNI di Tribunjambi.com. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved